Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)
Kementrian Kesehatan Selandia Baru pada hari Kamis (18/7) menerbitkan rilis berita yang mengkonfirmasi ada empat kasus ditemukan pada pagi hari. Salah satu kasus tersebut ditemukan pada pekerja kesehatan profesional di Rumah Sakit Kota Auckland.
Manajemen rumah sakit telah mengambil tindakan untuk menutup potensi penyebaran. Pergerakan yang tidak perlu antar bangsal dilarang, semua staf dan pasien diuji dan diisolasi dalam bangsal yang sama, apakah terinfeksi virus atau tidak.
Perkembangan informasi COVID-19 juga disampaikan oleh Kementrian Kesehatan. Menurut mereka, ditegaskan secara gamblang bahwa temuan infeksi pada malam sebelumnya adalah varian Delta, varian yang memiliki kemampuan menyebar jauh lebih cepat dibandingkan varian lama.
Melansir New Zealand Herald, pemerintah Selandia Baru juga telah mengidentifikasi 120 lokasi yang menjadi situs potensial paparan COVID-19 di Auckland dan Coromandel. Jauh berkembang dari sebelumnya yang dicurigai hanya 23 lokasi potensial.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 106 secara mengejutkan berada di Auckland, termasuk restoran, kafe, dan supermarket serta gudang.
Pihak Kementrian Kesehatan Selandia Baru menegaskan masyarakat untuk waspada dan mentaati beberapa peraturan seperti:
- Tinggal di rumah
- Jika harus keluar pastikan pakai masker
- Kurangi kontak dengan orang di luar kelompok atau komunitas
Kementrian Kesehatan Selandia Baru mengumumkan kepada masyarakat untuk melihat Australia, bagaimana negara tetangga tersebut saat ini sulit mengendalikan infeksi karena terlambat bertindak lebih awal untuk melakukan penguncian.
Penguncian nasional yang diperintahkan oleh PM Jacinda Ardern kali ini adalah upaya mempersatukan kembali semangat untuk melawan musuh yang jauh lebih berbahaya, yakni varian Delta, dan berusaha untuk mencapai kesuksesan seperti melawan gelombang virus Corona sebelumnya pada tahun 2020 lalu.