Jakarta, IDN Times - Aljazair dan Mali, pada Senin (7/4/2025), mengumumkan penutupan wilayah udara bagi penebangan di kedua negara. Langkah ini sebagai bentuk protes atas klaim masuknya drone dari Mali ke dalam wilayah udara Aljazair.
Sejak Januari 2025, hubungan kedua negara memanas setelah Mali menuduh Aljazair ikut campur urusan negaranya. Aljazair mengkritisi rencana Mali menetapkan kelompok separatis sebagai teroris yang akan mengakhiri perjanjian damai.
Junta militer Mali mengklaim bahwa Aljazair mendukung kelompok separatis Touareg dan bekerja sama untuk memicu instabilitas di Mali.