Amerika Serikat Kembali Terkucil di Sidang Umum PBB Soal Yerusalem

Total dari 193 negara yang resmi tercatat sebagai anggota PBB, 128 negara mendukung resolusi untuk membatalkan sikap pemerintahan AS tersebut. Resolusi yang disponsori oleh Turki dan Yaman ini menginginkan bahwa PBB berpegang pada resolusi DK PBB tahun 1967 yang menegaskan bahwa status akhir dari Yerusalem harus ditentukan melalui negosiasi langsung antara Israel dan Palestina. 

Terdapat tujuh negara lainnya yang menentang resolusi ini selain AS dan Israel, yaitu Togo, Micronesia, Nauru, Palau, Marshall Islands, Guatemala dan Honduras - menjadikannya total 9 negara.

Terdapat 35 negara yang mengambil sikap abstain termasuk lima anggota Uni Eropa dan sekutu lainnya seperti Australia, Canada, Colombia dan Meksiko.

Yang menarik adalah sikap dari negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dimana 22 dari 28 anggotanya menyetujui resolusi ini termasuk Inggris, Perancis dan Jerman yang di masa lalu selalu mengambil sikap abstain jika terdapat langkah menyangkut masalah Israel.

Kemenangan simbolis ini dengan hanya terdapat 9 negara yang mendukung sikap pemerintahan Donald Trump ini jelas merupakan pukulan diplomasi bagi negara adi daya tersebut. 

Yaman yang menjadi sponsor resolusi ini melalui duta besarnya Khaled Hussein Mohamed Alyemany, saat memperkenalkan resolusi ini menyatakan bahwa tindakan Trump merupakan ‘pelanggaran mencolok atas hak warga Palestina dan negara-negara Arab, dan semua orang Muslim dan Kristen di seluruh dunia.’. 

Sementara PM Turki Recep Tayyip Erdogan sempat menuliskan twit sebelum debat ‘Mr. Trump, kau tidak bisa membeli Turki dengan dollarmu,’ demikian dilansir dari Washington Post.

Menanggapi hasil tersebut, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan Presiden Donald Trump dan negara yang menentang resolusi tersebut.

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut hasil tersebut sebagai sebuah kemenangan bagi Palestina.