TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Teluk Persia: Trump Keluarkan Ancaman Terbaru untuk Iran

Sementara Arab Saudi menyerukan dialog antara kedua negara

AFP/Brendan Smialowski

Washington DC, IDN Times - Krisis di Teluk Persia tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda bakal mereda. Yang terbaru pada Minggu (19/5/2019) kemarin, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan ancaman kepada pemerintahan Iran. Melalui cuitan di akun Twitter, ia menyebut jika Iran 'akan tamat' jika berani mengganggu warga, kepentingan, dan sekutu AS di wilayah Timur Tengah.

"Jika Iran menginginkan perang, riwayat mereka akan tamat. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi," tulis Trump. Setelah menarik sebagian personil diplomatiknya dari Irak, pemerintah AS sempat mengeluarkan peringatan bagi seluruh pesawat yang melintasi wilayah Teluk Persia dengan alasan mereka bisa saja menjadi 'sasaran keliru'.

1. John Bolton, penasihat keamanan AS, berkali-kali meminta Trump segera menempuh tindakan keras atas 'ancaman' Iran

Reuters/Joshua Roberts

Juga pada hari Minggu (19/5/2019), sebuah roket meledak di Green Zone kota Baghdad yang menjadi area tempat tinggal pegawai kedutaan AS dan sejumlah gedung pusat diplomatik berpenjagaan ketat. Menurut Departemen Luar Negeri AS, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau merusak satupun kantor. Namun, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Ancaman dari Trump seolah melengkapi sinyal-sinyal dengan makna berlawanan dari Gedung Putih. John Bolton, selaku penasihat keamanan AS, sudah berulang kali meminta ada tindakan keras dan langsung dalam mencegah apa yang disebut sebagai 'ancaman' dari Teheran. Sementara sang atasan yakni Trump sendiri baru-baru ini menyebut jika dirinya perlu sedikit 'meredam' Bolton.

2. Menteri Luar Arab Saudi, Adel al-Jubeir: "Kami tak menginginkan perang terjadi di kawasan ini."

Reuters/Maxim Shemetov

Sementara itu, Arab Saudi yang juga menjadi salah satu sekutu AS di Timur Tengah menegaskan takkan mencari perang dengan Iran. Kendati demikian, mereka menuding Iran berada di balik penyerangan dua stasiun pompa minyak milik negara pada Selasa (14/5/2019) kemarin serta sabotase dua kapal tanker minyak di lepas pantai teritori Uni Emirat Arab dua hari sebelumnya.

"Kerajaan Arab Saudi tidak menginginkan perang di kawasan Timur Tengah. Kami sama sekali tidak menginginkannya," tandas Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, dalam konferensi pers pada hari Minggu (19/5/2019) kemarin seperti dikutip dari Reuters.

"Ini adalah tindakan kami untuk mencegah perang sekaligus menegaskan kembali, pada saat yang sama, bahwa jika pihak lain memilih perang, Kerajaan Arab Saudi akan merespon dengan semua kekuatan dan tekad, serta kami akan membela diri demi melindungi segala kepentingan," lanjut al-Jubeir.

Baca Juga: Menlu AS: Amerika Serikat Sama Sekali Tak Mencari Perang dengan Iran

Verified Writer

Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya