TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemilu AS: Bernie Sanders Laporkan Setoran Pajak, Publik Tunggu Trump

Si juru bicara kaum pekerja kini menjadi jutawan

AFP/Don Emmert

Salah satu kandidat kuat Partai Demokrat untuk Pemilu AS 2020, Bernie Sanders, kembali menjadi perhatian publik. Sosok senior yang dikenal atas pandangan sosialisnya tersebut pada hari Senin (15/4) merilis data setoran pajak penghasilan selama 10 tahun terakhir. Yang menarik, statusnya kini adalah jutawan alias 'Orang Kaya Baru'.

Dilansir oleh AFP, pendapatan senator asal negara bagian Virginia, yang rutin menentang dominasi golongan elit dan sistem ekonomi penuh tipu daya, rupanya meningkat dalam tiga tahun terakhir. Sumbernya berasal dari royalti penjualan bukunya, "Our Revolution," yang diterbitkan tak lama setelah pencalonan dalam konvensi Demokrat untuk Pemilu 2016 silam.

Baca Juga: Trump Sajikan Tumpukan Burger McDonald's kepada Atlet di Gedung Putih

1. Kekayaan Bernie Sanders, salah satu kandidat kuat capres Partai Demokrat di Pemilu 2020, rupanya meningkat dalam tiga tahun terakhir

Reuters/Mike Blake

Menurut laporan pajak yang dirilis oleh tim kampanye Sanders, politisi 77 tahun tersebut memiliki pendapatan kotor sebanyak US$ 561.293 (Rp. 7,9 miliar) pada 2018, US$ 1.131.925 (Rp. 15 miliar) pada 2017 dan US$ 1.062.626 (Rp. 14 miliar) pada 2016. Bandingkan dengan pendapatan tahun 2015 yang jauh lebih kecil yakni US$ 240.622 (Rp. 3,3 miliar).

"Setoran pajak pendapatan yang besar menunjukkan bahwa keluarga kami sedang beruntung. Saya sangat mensyukuri hal ini. Apalagi saya tumbuh di sebuah keluarga kelas menengah dengan keuangan terbatas sehingga saya tahu rasa tertekan secara finansial," ujar Sanders dalam sebuah pernyataan.

2. Dengan status "Orang Kaya Baru", Sanders masih setia dengan misi kesejahteraan menyeluruh bagi seluruh penduduk AS

Boston Globe/Spencer Platt/Getty Images

The Guardian menyebut jika tahun lalu, Sanders menyetor US$ 137.573 (Rp. 1,9 miliar) ke dalam kas pajak federal. Dirinya bersama sang istri, Jane Sanders, membayar pajak dengan alokasi 26% (tertinggi menurut Federal Reserve mencapai 39,6%) dari penghasilan kotornya. Selain itu, mereka turut melaporkan sumbangan sebesar US$ 18.950 (Rp. 266 juta) untuk kegiatan amal, atau 3,2% dari pendapatan.

"Saya menganggap membayar pajak berlebih karena pendapatan saya kini meningkat. Pajak sudah menjadi kewajiban dan sumber pembangunan di negara kami," terang pria kelahiran New York tersebut.

Namun timbul pertanyaan. Dengan status sebagai jutawan, posisinya sebagai wakil kelas pekerja di percaturan politik negeri Paman Sam kini diragukan. Sanders sendiri masih setia dengan janji kampanye pemenuhan kebutuhan dasar hidup mulai dari upah yang layak, rumah, jaminan kesehatan dan santunan hari tua.

Baca Juga: Potong Rambut Ala Donald Trump dan Kim Jong Un Gratis di Vietnam

Verified Writer

Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya