TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi Tegang, China-Jepang Sepakati Saluran Komunikasi Pertahanan

Di tengah kunjungan Menlu Jepang, kedua negara bikin rencana

Kapal-kapal pengawal perusak radar Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bersiaga di Laut China Timur untuk melakukan latihan tempur pada akhir Januari 2021. ANTARA/HO-China Military.

Jakarta, IDN Times - China dan Jepang menyepakati pembangunan saluran komunikasi pertahanan di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi ke China. Hal itu disampaikan Kementerian Pertahanan Nasional China di Beijing, Sabtu (1/4/2023).

Kemenhan China mengatakan pembangunan sambungan telepon langsung itu secara efektif akan meningkatkan komunikasi pertahanan China-Jepang.

"Saluran tersebut akan memperkuat kedua belah pihak dalam mengelola dan mengendalikan krisis maritim dan udara serta membantu menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," ujar Kemenhan China melalui siaran pers, dilaporkan kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Pertama Sejak 2019, Menlu Jepang Akan Kunjungi China Akhir Pekan Ini

Baca Juga: Poin-Poin Penting Pembicaraan Masalah Keamanan China-Jepang

1. Menlu Jepang datang atas undangan Menlu China

Menteri Luar Negeri China Qin Gang. (dok. Kemlu RI)

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning memastikan kunjungan Menlu Hayashi. "Atas undangan Menlu China Qin Gang, Menlu Hayashi melakukan kunjungan ke China pada 1-2 April," kata Mao di Beijing Jumat (31/3/2023).

China mengkritik pakta pertahanan yang ditandatangani Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Beijing juga merasa terancam setelah Jepang dan Amerika Serikat meningkatkan kerja sama militer.

Bloomberg menggambarkan pertemuan ini sebagai upaya dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia yang sedang berusaha mempertahankan hubungan yang stabil. Ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan karena berbagai masalah.

Baca Juga: Jepang Minta China Bebaskan Warganya yang Ditangkap atas Spionase

2. Lawatan pertama sejak terhalang pandemik

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. (twitter.com/MofaJapan_en)

Lawatan tersebut akan menjadi yang pertama oleh Menlu Jepang sejak Desember 2019. Hal ini dikarenakan pandemik COVID-19 yang sejak awal 2020. Kunjungan terakhir saat itu dilakukan oleh Menlu Toshimitsu Motegi, saat mengadakan pertemuan dengan Menlu China Wang Yi di Beijing.

Kunjungan Hayashi-Qin telah direncanakan dan disetujui oleh kedua pemimpin, saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden China Xi Jinping bertemu di sela-sela KTT APEC pada November 2022 di Bangkok, Thailand. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya