TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Netanyahu Diancam Akan Digulingkan  jika Batal Serang Rafah

Serangan terhadap Rafah tuai kecaman dunia

PM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan menarik dukungan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu apabila agresi Israel ke Jalur Gaza berakhir tanpa serangan ke Kota Rafah.

"Jika perdana menteri memutuskan mengakhiri perang tanpa menyerang Rafah untuk mengalahkan Hamas, dia tidak akan memiliki mandat lagi untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai perdana menteri," katanya di platform X.

Baca Juga: Hamas-Intelijen Mesir Bahas Upaya Gencatan Senjata di Gaza

1. Israel dan Hamas dikabarkan bahas gencatan senjata di Kairo

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir ANTARA dari Anadolu, ancaman tersebut disampaikan Ben-Gvir setelah muncul perkembangan baru dalam negosiasi tidak langsung Israel dengan Hamas. Pembicaraan yang melibatkan Mesir itu untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata.

Sebelumnya pada Minggu (7/4/2024), media Israel melaporkan Dewan Perang Israel memutuskan untuk mengirim delegasi ke Kairo guna berpartisipasi dalam perundingan dalam rangka mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Delegasi Hamas juga dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel di Kairo pada Minggu. Mereka mendiskusikan upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza serta kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel.

2. Netanyahu masih bertekad serang Rafah di tengah kecaman dunia

Netanyahu menjanjikan 'perjalanan yang aman' kepada warga palestina di depan operasi Rafah (id.pinterest.com/Minuto30)

Meski kecaman internasional terhadap situasi kemanusiaan di Palestina terus bermunculan, Netanyahu terus mempertahankan niatnya menyerang Kota Rafah. Padahal, lebih dari 1,5 juta warga Palestina mengungsi di kota itu, yang berada di Jalur Gaza selatan.

Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 33 ribu warga Palestina, menyebabkan kerusakan infrastruktur masif, dan menimbulkan bencana kelaparan besar di wilayah kantong Palestina itu.

Baca Juga: Israel Jadwalkan Lagi Kirim Wakil ke AS Bahas Operasi Rafah 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya