TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Tsai Ing Wen Mundur dari Ketua Partai Penguasa Taiwan

Partai Tsai, DPP, kalah pada pemilu daerah

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Jakarta, IDN Times - Presiden Taiwan Tsai Ing Wen mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Partai Progresif Demokrat (DPP) menyusul kekalahan partai berkuasa itu dalam pemilu lokal, Sabtu (26/11/2022).

Pada pemilu daerah di Taiwan yang hasilnya telah diumumkan secara resmi pada Sabtu, Partai Kuomintang (KMT) berhasil menjadi pemenang mayoritas.

"DPP akan melakukan introspeksi dan bekerja lebih baik lagi untuk memenuhi harapan masyarakat yang sangat tinggi," kata Tsai dalam pidatonya di markas DPP di Taipei, dikutip kantor berita Taiwan Channel News Asia.

Baca Juga: Presiden Tsai Ing-wen: Taiwan Sudah Bertekad untuk Mempertahankan Diri

Baca Juga: Profil Tsai Ing-wen, Presiden Taiwan yang Berani Lawan Tiongkok

1. Tsai menyatakan bertanggung jawab atas kekalahan DPP

(Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) REUTERS/TYRONE SIU via ANTARANEWS

Tsai dengan rendah hati menerima dan bertanggung jawab atas hasil pemilu yang mengecewakannya, dilansir kantor berita ANTARA. Menurut dia, partai politik dan politisi tidak begitu signifikan dalam memengaruhi opini publik.

Langkah Tsai juga diikuti oleh Su Tseng Chang yang kini menjabat perdana menteri meskipun baru disampaikan secara lisan. Namun Tsai meminta Su untuk tetap pada posisinya guna memastikan kebijakan-kebijakan utama tidak terganggu.

Baca Juga: Hari Nasional Taiwan, Presiden Tsai: Perang dengan China Bukan Opsi!

2. Kegagalan DPP mengubah peta politik

Delegasi anggota parlemen Lithuania, Latvia, dan Estonia saat berkunjung ke Taiwan dan disambut oleh Presiden Taiwan Tsai Ing Wen di Taipei (20/11/2021). (twitter.com/iingwen)

Tsai menganggap kekalahan DPP sebagai bentuk kegagalan mengubah peta politik di tingkat pemerintah daerah karena tidak bisa memenuhi aspirasi warga lokal dan tidak memiliki calon kepala daerah yang berkualitas.

Semua itu menjadi dasar kenapa DPP tidak bisa menggalang dukungan publik setelah berhasil memenangi pemilu presiden dan legislatif pada 2020.

Tsai memimpin Taiwan dua periode setelah partainya menang dalam pemilu presiden dan legislatif pada 2016 dan 2020.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya