Tolak Utusan Khusus ASEAN, Kelompok Masyarakat Sipil Myanmar Demo
Mereka menuntut NUG dilibatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan orang yang tergabung dalam kelompok masyarakat sipil Myanmar menolak penunjukan utusan khusus oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Mereka mengatakan organisasi regional seharusnya berkonsultasi dengan penentang junta yang berkuasa dan pihak-pihak lain.
Para menteri luar negeri ASEAN, pada Rabu (4/8/2021), menunjuk Menlu Brunei Darussalam Erywan Yusof sebagai utusan khusus untuk Myanmar. Dia ditugasi untuk mencoba menyelesaikan krisis di Myanmar dengan membuka dialog dan mengawasi bantuan kemanusiaan.
"CSO Myanmar (organisasi masyarakat sipil) mengungkapkan kekecewaan yang mendalam terhadap ASEAN dan kurangnya proses pengambilan keputusan yang inklusif dan kelambanan mereka dalam menghadapi beberapa kejahatan paling keji yang dilakukan di kawasan itu," demikian isi pernyataan dari 413 kelompok masyarakat sipil, Jumat (5/8/2021).
Baca Juga: ASEAN Tunjuk Menlu Erywan Yusof sebagai Utusan Khusus untuk Myanmar
Baca Juga: Indonesia Kecewa Konsensus ASEAN untuk Myanmar Tak Bertaring
1. Menuntut NUG dilibatkan dalam penunjukan utusan Myanmar
Pemerintah yang dipimpin oleh panglima militer dan perdana menteri Min Aung Hlaing telah menyetujui penunjukan sang utusan, menurut laporan media yang dikendalikan pemerintah.
Kelompok-kelompok masyarakat Myanmar tersebut mendesak agar Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) yang dibentuk oleh penentang junta, juga harus diajak berkonsultasi mengenai penunjukan tersebut. Belum ada komentar dari NUG tentang penunjukan utusan itu.
Baik Sekretariat ASEAN maupun Kementerian Luar Negeri Brunei Darussalam belum berkomentar.
Baca Juga: Menlu Brunei Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar