TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks PM Inggris Boris Johnson Ngaku Diancam Putin Sebelum Perang

Kremlin sebut Johnson halu dan salah memahami pesan Putin

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancamnya dengan serangan rudal selama panggilan telepon menjelang invasi Ukraina. 

Johnson berbicara kepada BBC untuk sebuah film dokumenter yang disiarkan pada Senin (30/1/2023). Dia mengatakan, Putin telah bertanya kepadanya tentang prospek Ukraina bergabung dengan NATO, yang dia jawab tidak akan "di masa mendatang".

“Dia mengancam saya pada satu titik, dan dia berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakitimu tetapi, dengan misil, itu hanya akan memakan waktu satu menit,' atau sesuatu seperti itu,” kata Johnson, mengenang panggilan yang dianggap sangat panjang dan luar biasa pada Februari 2022, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Warga Transcharpatia: Rusia Adu Domba Ukraina dan Hungaria

1. Johnson berpikir Putin bercanda soal rudal

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Karena saat itu Putin mengungkapkan dengan nada santai, Johnson pun tidak berpikir dia akan sungguh-sungguh melepaskan rudal perang.

"Tapi saya pikir dari nada yang sangat santai yang dia ambil, semacam sikap detasemen yang tampaknya dia miliki, dia hanya bermain-main dengan upaya saya untuk membuatnya bernegosiasi,” kata Johnson.

Rusia menyangkal tuduhan Johnson. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada ancaman rudal dalam dialog itu.

"Itu adalah kebohongan yang disengaja, jadi Anda harus bertanya kepada Johnson mengapa dia memilih untuk mengatakannya seperti itu, atau itu adalah kebohongan yang tidak disadari dan dia sebenarnya tidak mengerti apa yang dibicarakan Putin kepadanya," katanya kepada wartawan.

2. Kremlin sebut Johnson salah paham dengan pesan Putin

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Peskov juga berpendapat, Putin sebenarnya telah menjelaskan kepada Johnson bagaimana jika Ukraina bergabung dengan NATO, senjata Amerika Serikat (AS) atau NATO yang ditempatkan di dekat perbatasan Rusia akan berarti sebuah rudal dapat mencapai Moskow dalam hitungan menit.

“Jika begitulah cara memahami bagian ini, maka ini adalah situasi yang sangat canggung,” kata Peskov, seraya menyatakan bahwa mungkin ada kesalahpahaman.

Saat perang berlanjut setelah 24 Februari tahun lalu, Johnson muncul sebagai salah satu pendukung Barat yang paling bersemangat membela Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Tetapi sebelum invasi, dia mengatakan dia bersusah payah untuk memberi tahu Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO, sambil memperingatkannya bahwa invasi apa pun justru akan memancing NATO untuk menempatkan pasukannya di perbatasan Rusia.

“Dia berkata, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat. Dan saya berkata, ‘yah, itu tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Kamu tahu itu dengan sangat baik’,” ungkap Johnson.

Baca Juga: China Sebut Perusahaan AS "Membantu" Rusia Perangi Ukraina

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya