Kapal Migran Tiba di Italia, PM Meloni: Berlabuh yang Jauh di Utara!
Meloni tidak ingin Italia jadi tempat pelarian migran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, memaksa kapal penyelamat migran untuk berlabuh semakin jauh ke utara di sepanjang garis pantai Italia. Hal itu berarti mereka harus melewati perjalanan panjang, yang meningkatkan biaya operasi dan menekan kemampuan mereka untuk terus menyelamatkan nyawa.
Pada Selasa (24/1/2023), Geo Barents, sebuah kapal yang dioperasikan oleh Doctors Without Borders (MSF), disuruh berlabih ke utara La Spezia setelah menjemput 69 migran di selatan Malta.
"Ini adalah 100 jam navigasi dari tempat kami berada saat ini," kata organisasi non-pemerintah itu, yang kemudian melakukan dua penyelamatan lagi, menambah jumlah migran di atas kapal menjadi 237 orang, katanya, dilansir Reuters.
Baca Juga: Italia Ingin Realisasikan Proyek Mattei Plan Bareng Aljazair, Apa Itu?
1. Biaya menuju pelabuhan semakin mahal
Seperti kebanyakan orang yang diselamatkan di Mediterania tengah, mereka berlayar dari Libya.
La Spezia adalah tujuan terjauh dan paling utara yang ditugaskan Italia ke kapal LSM. Bulan ini, mereka memberi tahu kapal lain untuk mencapai Livorno di Tuscany, dan pelabuhan Ancona dan Ravenna di Adriatik timur.
Sampai saat ini, kapal-kapal ini biasanya dibuat untuk berlabuh di pulau Lampedusa atau lokasi Sisilia lainnya.
"Dibandingkan dengan turun di Sisilia, pergi jauh-jauh ke La Spezia menghabiskan biaya bahan bakar 70 ribu euro (sekitar Rp1,1 miliar) saja," kata Juan Matias Gil, kepala misi kapal Geo Barents.
Baca Juga: Kisah Benito Mussolini, Diktaktor Fasis Italia Perang Dunia II
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.