TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NATO Perkuat Kerja Sama dengan Korsel untuk Hadapi China

Ancaman China jadi kekhawatiran sekutu Barat dan NATO

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. twitter.com/jensstoltenberg

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, tiba di Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (29/1/2023). Lawatan itu bertujuan memperkuat hubungan dengan sekutu AS di Korsel dan Jepang, dalam menghadapi perang Ukraina dan meningkatnya persaingan dengan China.

Di Seoul, Stoltenberg akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Park Jin, Menteri Pertahanan Nasional Lee Jong-Sup, dan pejabat senior lainnya. Kemungkinan, Stoltenberg juga akan bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol, kata kantor kepresidenan.

Baca Juga: Setelah Dapat Tank, Kini Ukraina Minta Jet Tempur dari NATO dan Barat

1. Perkembangan China memengaruhi NATO

Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg (Twitter.com/Jens Stoltenberg)

Setelah dari Korsel, Stoltenberg akan terbang ke Jepang pada Senin (30/1/2023) dan menjadwalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Fumio Kishida serta pejabat Jepang lainnya.

“Saya sangat percaya bahwa kita perlu memperkuat kemitraan antara Korea dan NATO karena keamanan menjadi semakin saling berhubungan,” kata Stoltenberg kepada kantor berita Yonhap.

“Apa yang terjadi di Asia, Indo-Pasifik, penting bagi Eropa dan NATO, dan sebaliknya,” tambah dia.

Sementara NATO akan tetap fokus di Eropa dan Amerika Utara, anggotanya dipengaruhi oleh masalah di seluruh dunia, katanya.

“Kita perlu mengatasi ancaman dan tantangan global ini, termasuk tantangan yang datang dari China, dan salah satu cara melakukannya, tentu saja, bekerja lebih erat dengan mitra di kawasan ini,” kata Stoltenberg.

2. Korea Utara dan China peringatkan Jepang dan Korea Selatan

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Yoon dan Kishida menjadi pemimpin pertama dari negara mereka yang akan menghadiri KTT NATO, yang sempat bergabung dengan para pemimpin aliansi sebagai pengamat tahun lalu.

Setelah KTT, Korsel membuka misi diplomatik pertamanya ke NATO, berjanji untuk memperdalam kerja sama di bidang non-proliferasi, pertahanan dunia maya, kontra-terorisme, tanggap bencana, dan bidang keamanan lainnya.

Media pemerintah China telah memperingatkan agar Korsel dan Jepang tidak menghadiri KTT NATO dan mengkritik perluasan kemitraan aliansi di Asia.

Di sisi lain, Korea Utara mengatakan keterlibatan NATO di kawasan Asia-Pasifik akan memicu konflik yang berkecamuk di Eropa, dikutip dari The Straits Times.

Baca Juga: Buntut Pembakaran Alquran, Turki Tolak Keanggotaan Swedia di NATO

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya