TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemberontak FARC Kolombia Rekrut 18.667 Anak-Anak untuk Perangi Negara

Lebih dari 16 ribu anak meninggal dunia

Antaranews.com

Jakarta, IDN Times – Pengadilan Keadilan Transisi (JEP) mengungkap, pasukan pemberontak Kolombia (FARC) yang sekarang didemobilisasi ternyata merekrut lebih dari 18 ribu anak-anak untuk menjadi prajurit selama lebih dari 20 tahun. JEP menyebut FARC telah melecehkan anak-anak dan melakukan kejahatan perang.

Dikutip dari Al Jazeera, penyelidikan JEP berkaitan dengan kasus 07, merujuk kepada kasus perekrutan dan penggunaan anak di bawah umur oleh FARC selama periode 1996-2016. Pengadilan juga akan mendengar kesaksian 26 mantan aggota FARC.

Persidangan ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengakhiri perang saudara, antara pemberontak dengan kelompok paramiliter dengan pasukan pemerintah, yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

“Menyatukan anak laki-laki dan perempuan dalam konflik menyebabkan rasa sakit di masyarakat Kolombia,” kata Presiden JEP Eduardo Cifuentes dalam konferensi pers pada Selasa (10/8/2021) di Bogota.

Baca Juga: Perang Saudara Kolombia: Eks Pimpinan Pemberontak Minta Maaf

1. Lebih dari 18.667 anak yang direkrut untuk berperang

Ilustrasi Tawanan (IDN Times/Mardya Shakti)

Secara lebih spesifik, data yang dipegang oleh JEP menunjukkan lebih dari 18.667 anak laki-laki dan perempuan yang dimanfaatkan oleh FARC dalam konflik bersenjata.

“Tanpa diragukan itu adalah salah satu tindakan yang paling mengerikan yang bisa terjadi selama konflik,” tambah Cifuentes.

Hakim JEP Lily Rueda menjelaskan, perhitungan itu berasal dari analisis 31 database yang dikumpulkan oleh kelompok korban dan pemerintah, serta kesaksian dari 274 orang yang direkrut secara paksa.

Baca Juga: Kolombia Hukum Mantan Petinggi Militernya

2. Lebih dari 16 ribu anak-anak meninggal dunia

Antaranews.com

Pengadilan juga menyampaikan, FARC telah melanggar hukum humaniter internasional karena sebanyak 5.961 anak berusia di bawah 14 tahun ketika mereka dipaksa untuk mengangkat senjata.

Seiring perkembangan kasus, JEP akan menyelidiki bagaimana perekrutan anak-anak diiringi dengan pelanggaran lainnya, seperti kekerasan seksual berbasis gender, penghilangan paksa, penyiksaan, pembunuhan, dan perlakuan kejam yang merendahkan.

Angka keterlibatan anak-anak yang diterbitkan JEP jauh lebih tinggi dari data versi pemerintah, yang memperkirakan sekitar 7.400 anak direkrut oleh FARC selama 1985-2020. Adapun jumlah kematian selama konflik diperkirakan mencapai 16 ribu anak-anak.

Baca Juga: Kolombia Minta AS Masukkan Venezuela ke Pendukung Terorisme

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya