TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taiwan Deteksi 26 Pesawat dan 5 Kapal China Dekati Wilayahnya

Taipei antisipasi peningkatan latihan militer Beijing

ilustrasi kapal (unsplash.com/Asael Peña)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 26 pesawat dan 5 kapal angkatan laut China di sekitar negara itu dalam 24 jam terakhir pada Jumat (3/5/2024). Kementerian mengatakan, 17 di antara pesawat tersebut melintasi garis median dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) utara dan tengah Taiwan.

Garis median membagi dua Selat Taiwan sepanjang 180 km yang memisahkan pulau itu dari daratan China. Garis itu berfungsi sebagai perbatasan tidak resmi antara kedua negara, yang kini sering dilintasi pesawat militer Beijing. Negeri Tirai Bambu itu menolak untuk mengakui garis tersebut.

Dilansir Reuters, serangan pada Jumat terjadi jelang pelantikan presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, pada 20 Mei mendatang, yang dianggap oleh China sebagai separatis berbahaya. Taipei mengatakan, Beijing telah melakukan patroli kesiapan tempur bersama di dekat pulau itu untuk kedua kalinya dalam seminggu.

Baca Juga: Menlu China-AS Bertemu: Bahas Laut China Selatan dan Taiwan

1. Kementerian Pertahanan Taiwan terus memantau situasi

Kementerian mengatakan pihaknya memantau situasi menggunakan sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta mengerahkan pesawat patroli tempur, kapal angkatan laut, dan sistem rudal pertahanan udara berbasis darat.

Pada Mei, Kementerian telah mendeteksi pesawat militer China sebanyak 30 kali dan kapal angkatan laut sebanyak 16 kali. Sejak September 2020, Beijing telah mengintensifkan penggunaan taktik zona abu-abu dengan mengoperasikan lebih banyak pesawat militer dan kapal angkatan laut di sekitar Taiwan.

Menurut CSIS, taktik zona abu-abu didefinisikan sebagai suatu upaya atau serangkaian upaya di luar pencegahan dan jaminan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan keamanan seseorang tanpa menggunakan penggunaan kekuatan secara langsung dan besar.

2. Taiwan antisipasi latihan militer China jelang pelantikan Presiden Lai Ching-te

ilustrasi bendera Taiwan (unsplash.com/Romeo A)

Pada Rabu lalu, pejabat tinggi keamanan Taiwan mengatakan pihaknya waspada terhadap latihan militer China menyusul pelantikan Presiden terpilih Lai Ching-te pada 20 Mei. Negara itu juga mengantisipasi kemungkinan peningkatan latihan militer Beijing, setelah Presiden Lai mulai menjabat.

Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional (NSB) Taiwan, Tsai Ming-yen, mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk memperkuat infrastruktur penting nasional, dengan menggunakan sistem cadangan ganda dan mekanisme patroli untuk menghadapi China.

Dikutip The Economic Times, Tsai mengatakan, Juni hingga November adalah musim latihan militer rutin Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Beijing. Dia mengatakan bahwa periode setelah Lai dilantik sebagai Presiden akan menjadi musim panas untuk latihan militer PLA.

Baca Juga: Presiden Taiwan Sambut Baik Paket Bantuan Militer AS

Verified Writer

Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya