TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolivia Resmi Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Israel telah melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Gaza

Bendera Bolivia (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Bolivia mengatakan bahwa mereka telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal tersebut tidak lepas dari serangan Israel di Jalur Gaza. 

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani pada Selasa (31/10/2023). 

Bolivia telah mengecam serangan Israel di Gaza dan mengutuk kematian warga Palestina. Sejauh ini, lebih dari 8 ribu warga Gaza tewas akibat dibombardir oleh pasukan Israel selama lebih dari dua minggu. 

Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan Udara dan Darat ke Gaza Pagi Tadi

Baca Juga: Dubes Israel Kenakan Bintang Emas di Sidang PBB, Apa Artinya?

1. Bolivia menilai Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza

bendera Israel (pixabay.com/edu_castro27)

Bolivia mengecam serangan militer Israel terhadap warga sipil di Gaza, Palestina. Dalam sebuah konferensi pers, Mamani mengatakan telah memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel.

"Sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza," kata Mamani. 

Dilansir Al Arabiya News, Mamani menambahkan bahwa Bolivia menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya “blokade yang mencegah masuknya makanan, air, dan elemen penting lainnya bagi kehidupan.”

Selain itu, Menteri Luar Negeri interim Bolivia, Maria Nela Prada, mengatakan konferensi pers tersebut diadakan akibat tindakan keji Israel terhadap warga Palestina. "Mengacu pada kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina," kata Maria. 

2. Bolivia susul negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel

Bolivia adalah negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sejak agresi Tel Aviv di Gaza pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel sendiri merupakan balasan sebagai atas serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas Palestina yang menurut Israel menewaskan 1.400 orang, termasuk anak-anak, dan menyandera 240 orang.

Bolivia, Chile, dan Kolombia menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Bolivia dan Chile mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke zona tersebut. Ketiga negara tersebut  sama-sama menuduh Israel melanggar hukum internasional.

Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut serangan itu sebagai pembantaian rakyat Palestina. Meksiko dan Brasil juga telah meminta adanya gencatan senjata di Gaza. 

Baca Juga: Evo Morales Dicalonkan Jadi Capres Bolivia 2025

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya