Evo Morales Dicalonkan Jadi Capres Bolivia 2025

Pencalonan Morales melanggar konstitusi

Jakarta, IDN Times - Partai MAS (Movimiento al Socialismo) Bolivia mendeklarasikan eks Presiden Evo Morales sebagai kandidat presiden pada pemilu 2025 pada Rabu (4/10/2023). Partai sayap kiri itu bahkan menolak pencalonan Luis Arce, yang kini menjabat sebagai presiden. 

Evo Morales merupakan sosok pemimpin sayap kiri yang dicintai oleh kalangan masyarakat pribumi Bolivia. Ia sudah menjabat sebagai Presiden Bolivia selama lebih dari 13 tahun (2006-2019).

Pada 2019, ia mundur atas permintaan militer usai dugaan kecurangan dalam pilpres yang memenangkannya. 

1. Evo Morales ditetapkan oleh MAS sebagai kandidat presiden

Penetapan Evo Morales sebagai calon presiden ini disampaikan dalam acara hari kedua Partai MAS yang diselenggarakan pekan ini. Ia bahkan disebut sebagai sosok tunggal yang akan mencalonkan sebagai presiden dari partainya.

"Kami mendeklarasikan kandidat tunggal MAS-IPSP kepada saudara kami, Evo Morales Ayma sebagai kandidat presiden pada 2025-2030, sekaligus sebagai pemimpin dalam peringatan dua abad Bolivia," tutur pengurus partai, dilansir La Prensa Latina.

Setelah pengumuman, anggota partai yang hadir pun mendukung penuh keputusan itu dan menyuarakan slogan, "Evo, Evo" dan "Selalu loyal, tidak pernah berkhianat".

Baca Juga: Ikut Campur Urusan Dalam Negeri, Bolivia Usir Pejabat Spanyol-Chile

2. Presiden Arce diusir dari keanggotan Partai MAS

Pada saat yang sama, Presiden Bolivia Luis Arce resmi diusir sebagai anggota Partai MAS, setelah tidak menerima keputusan partai yang justru mengajukan Evo Morales sebagai kandidat presiden 2025.

Dalam resolusi Partai MAS, Arce disebut mengusir dirinya sendiri dari partai, lantaran tidak datang dalam pertemuan yang digelar pada Selasa (3/10/2023) di Chochabamba. Hal ini pun mengisyaratkan semakin melebarnya konflik internal di tubuh partai sayap kiri itu. 

Tak hanya itu, Wakil Presiden David Choquehuanca dan sejumlah pejabat, legislator, dan aktivis yang loyal kepada Arce pun ikut diusir dari keanggotaan Partai MAS.

Selama ini, hubungan Arce dan Morales diketahui tidak akur. Morales kerap menuduh pemerintahan Arce berniat mendiskualifikasinya untuk maju dalam pilpres 2025. Ia pun menjadi sosok yang terus mengkritisi kebijakan Bolivia saat ini. 

3. Morales mengaku diminta untuk mencalonkan lagi

Pekan lalu, melalui media sosialnya, Morales telah mengumumkan bahwa ia berniat untuk mencalonkan kembali sebagai presiden Bolivia pada 2025. 

"Karena mendapat serangan dari pemerintah, saya putuskan untuk menerima permintaan dari anggota kami dan saudara-saudara kami yang datang dalam unjuk rasa di seluruh negeri yang meminta saya maju sebagai presiden di negara kita tercinta, Bolivia," ungkap Morales, dikutip Buenos Aires Times.

Sesuai dalam konstitusi Bolivia terbaru, seorang presiden hanya dapat mencalonkan selama dua periode berturut-turut. Sedangkan Morales sudah menjabat sebagai presiden dalam 3 periode berturut-turut. 

Menteri Hukum Ivan Lima menegaskan, Pengadilan Konstitusi Bolivia yang akan menentukan kelayakan Morales untuk maju sebagai pemimpin di periode keempat. 

Baca Juga: Peru Larang Presiden Bolivia Evo Morales Masuk ke Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya