TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kejaksaan Iran Sembunyikan Kasus Demonstran yang Diperkosa Polisi

Dokumen kasus pemerkosaan terkukak oleh grup hacker

bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Jakarta, IDN Times - Anggota Pengawal Revolusi Iran (IRGC) diketahui memperkosa dua wanita. Sayangnya, kasus tersebut telah ditutupi oleh Pengadilan Iran, menurut dokumen peradilan internal yang dilihat The Guardian.

Dokumen tersebut awalnya dibocorkan ke Iran International oleh kelompok hacktivist Edalat-e Ali (Ali's Justice). Kelompok tersebut mengungkapkan kasus pelecehan seksual oleh dua petugas IRGC terhadap seorang wanita berusia 18 tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun di sebuah van selama protes besar-besaran untuk membela Mahsa Amini. 

Baca Juga: Iran Umumkan Pangkalan Udara Bawah Tanah Terbaru

1. Beberapa wanita di Iran diyakini mengalami kasus serupa oleh petugas keamanan Iran

Kedua wanita itu ditahan karena bertindak mencurigakan dan ponsel mereka diperiksa untuk bukti bahwa mereka menghadiri protes. Ini adalah dokumen internal pertama yang terkuak untuk kasus pemerkosaan.

Aktivis menuduh banyak wanita lainnya yang ditangkap telah dilecehkan secara seksual oleh petugas keamanan selama protes tersebut. Dokumen tersebut ditulis oleh Mohammad Shahriari yang merupakan wakil jaksa dan kepala Kantor Kejaksaan Umum dan Revolusi Teheran, dilansir The Guardian.

Dokumen itu ditujukan kepada Ali Salehi yang merupakan jaksa penuntut umum dan revolusi Teheran pada 13 Oktober 2022 lalu. Para petugas yang terlibat dikabrkan sudah diberikan hukuman.

2. Jaksa sengaja menyembunyikan kasus ini agar tidak menimbulkan masalah lain

ilustrasi bendera Iran (pixabay.com/jorono)

Laporan tersebut merinci bagaimana kedua pelaku akhirnya mengaku memerkosa wanita. Walau begitu, para petugas mengaku menyembunyikan kasus atas persetujan korban. 

Petugas pertama mengatakan, mereka telah menahan kedua wanita tersebut di dekat pom bensin saat ditempatkan di Jalan Sattarkhan di Teheran barat. Para petugas awalnya membawa mereka ke markas Pengawal Revolusi, kemudian pergi ketika mereka diberi tahu bahwa tidak mungkin memproses para wanita yang dituduh di sana.

“Mengingat kasus ini dapat menimbulkan masalah, kemungkinan bocornya informasi ini ke media sosial dan misrepresentasinya oleh kelompok musuh, disarankan agar perintah yang diperlukan dikeluarkan untuk diajukan secara rahasia," demikian keterangan dokumen tersebut. 

“Karena tidak ada pengaduan yang didaftarkan dan para terdakwa telah dipecat, para terdakwa harus diberhentikan tanpa menyebutkan nama mereka," tambahnya, dilansir Arab News.

Baca Juga: Ayatollah Khamenei Berikan Grasi ke Puluhan Ribu Tahanan Iran

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya