TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lawan China, Jepang Ingin Mengerahkan Rudal Jarak Jauh

China memprovokasi dengan meluncurkan rudal di ZEE Jepang

ilustrasi bendera Jepang (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Jepang sedang mempertimbangkan penempatan 1.000 rudal jarak jauh untuk meningkatkan kemampuan serangan baliknya terhadap China. Informasi ini didapatkan dari sumber Pemerintah Jepang dikutip dari surat kabar Yomiuri pada Minggu (21/8/2022). 

Rudal-rudal itu akan dimodifikasi dengan senjata terkini  untuk memperluas jangkauannya. Nantinya, rudal-rudal tersebut memiliki jangkauan mulai dari 100 kilimeter hingga 1.000 kilometer. 

Baca Juga: Jepang Dorong Anak Muda Tingkatkan Konsumsi Alkohol, Ada Insentifnya!

Baca Juga: Sumpah PM Kishida: Jepang Tidak Akan Pernah Berperang Lagi

1. Rudal-rudal Jepang akan ditempatkan di sekitar Pulau Nansei

Nantinya rudal-rudal tersebut akan diluncurkan oleh kapal atau pesawat. Kapal dan pesawat yang menyimpan rudal itu dikabarkan akan ditempatkan terutama di sekitar Pulau Nansei selatan.

Lokasi tersebut memang sangat strategis karena lokasinya yang berdekatan dengan  China dan Korea Utara. Andaikan rudal Jepang diluncurkan, rudal tersebut mampu mencapai wilayah pesisir Korea Utara dan China, kata surat kabar Yomiuri, dilansir The Economic Times

Perwakilan dari Kementerian Luar negeri Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut. Pada akhir 2021 lalu, militer Jepang dan militer AS telah menyusun rancangan rencana operasi bersama yang akan memungkinkan pengaturan pangkalan serangan di sepanjang pulau Nansei untuk melawan ancaman China.

Baca Juga: Jepang Anggap China, Rusia, dan Korea Utara sebagai Ancaman Keamanan

2. Konstitusi Jepang mengizinkan militer untuk luncurkan serangan sebagai bentuk bela diri

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (twitter.com/kishida230)

Jepang memang memiliki konstitusi yang mengizinkan melakukan serangan sebagai bentuk upaya bela diri. Merasa berada di bawah ancaman China dan Korea Utara, hal ini dimanfaatkan pemerintah setempat untuk meningkatkan pengeluaran militernya.

Walau begitu, Jepang menahan diri untuk tidak mengerahkan rudal jarak jauh walau kerap diprovokasi oleh latihan rudal jarak jauh Korea Utara, tulis The Hindustan Times. Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan Jepang dengan China juga memanas.

Kunjungan ketua parlemen AS Nancy Pelosi ke Taiwan membuat ketegangan regional meningkat di Asia Timur. Beijing sebelumnya telah meluncurkan rudal di dekat Taiwan dan zona ekonomi eksklusif Jepang. Hal ini dianggap sebagai langkah provokasi China untuk memulai perang di kawasan tersebut. 

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya