TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasukan Lokal Myanmar dan Junta Bentrok, Ribuan Warga Melarikan Diri

Junta Myanmar juga memperketat undang-undang pemilu

ilustrasi bendera Myanmar (pixabay.com/adamlapunik)

Jakarta, IDN Times - Sekitar 20 ribu warga sipil baru-baru ini mengungsi akibat serangkaian pertempuran antara pasukan lokal dan militer Myanmar. Bentrokan terjadi di dekat kota Kyondo di Kotapraja Kawkareik, demikian laporan Myanmar Now pada Senin (30/01/2023). 

Bentrokan sebenarnya sudah dimulai pada 20 Januari 2022 dan berlangsung selama satu minggu, terjadi di desa-desa di seberang Sungai Haungthayaw dari Kyondo. Sebagian besar dari mereka yang mengungsi tinggal di biara-biara di Kawkareik dan wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Menlu Retno: ASEAN Wajib Bantu Myanmar Keluar dari Krisis

1. Situasi di Myanmar masih tidak kondusif

Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Para pengungsi kebanyakan dibantu oleh para biksu di biara-biara tempat mereka tinggal sementara.

“Kami tidak tahu berapa banyak orang yang melarikan diri ke tempat lain, karena beberapa pergi ke Mawlamyine (di Negara Bagian Mon) serta Yangon,” kata seorang biksu.

“Biara etnis Mon di Mawlamyine penuh dengan pengungsi, saya dengar," tambahnya.

Seorang laki-laki dari Kanni, salah satu desa tempat terjadinya pertempuran, mengatakan bahwa sekitar 10 lelaki tetap tinggal di masing-masing desa untuk menjaganya, tetapi semua warga lainnya telah melarikan diri.

“Tidak ada orang lain yang tertinggal, bahkan para biksu sekalipun,” katanya, setelah kembali ke Kanni pada 24 Januari untuk menilai situasi.

2. Junta Myanmar tetap diundang di pertemuan pertahanan regional di tengah kontroversi

ilustrasi tentara (pixabay.com/Danielhadmanphotography)

Warga setempat lainnya mengatakan, semua rumah hancur akibat tembakan senjata berat oleh tentara Myanmar. Dia juga menjelaskan bahwa militer Myanmar sengaja membakar rumah-rumah yang ada di desa tersebut.

“Tidak mungkin satu api menghanguskan semua rumah itu,” katanya kepada Myanmar Now.

“Pasukan junta mengarahkan peluru artileri mereka langsung ke desa kami. Beberapa bangunan setengah runtuh, dan beberapa rumah kayu terbakar setelah peluru artileri meledak," tambahnya.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan junta Myanmar telah diundang ke pertemuan regional lima hari dan latihan tentang keamanan maritim yang diselenggarakan bersama oleh Thailand dan Amerika Serikat bulan depan. Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Martin Meiners selaku juru bicara Kementerian Pertahanan AS.

Baca Juga: Perempuan Myanmar Anti-Junta Jadi Target Pelecehan di Medsos

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya