PBB Peringatkan Ancaman Kemiskinan Afghanistan di Bawah Taliban
Masih banyak konflik internal yang terjadi di Afghanistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Markus Potzel, utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa situasi masyarakat Afghanistan saat ini memprihatinkan.
Potzel memperingatkan ancaman konflik internal dan kemiskinan yang memburuk di Afghanistan, jika Taliban tidak menanggapi dengan cepat kebutuhan dasar masyarakatnya.
Potzel juga mengatakan bahwa Taliban telah memberlakukan kebijakan yang keras terhadap hak-hak anak perempuan dan perempuan. Situasi ini diperburuk dengan masih banyaknya negara yang memutus hubungan dengan pemerintahan Taliban.
Baca Juga: Taliban Jalin Kesepakatan Impor Energi Pertama Dengan Rusia
1. Utusan PBB di Afghanistan mengkritik Taliban terkait diskriminasi terhadap perempuan
Potzel juga mengkritik kebijakan Taliban yang mendiskriminasikan perempuan.
“Diskriminasi perempuan dan anak perempuan untuk menetap di rumah tidak hanya merampas hak-hak mereka, tetapi Afghanistan secara keseluruhan tidak mendapat manfaat dari kontribusi signifikan yang ditawarkan perempuan dan anak perempuan,” kata Potzel, dilansir laman resmi PBB.
Sejak awal kudeta yang dilakukan Taliban pada 2021 lalu, memang banyak analis yang memprediksi adanya diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan. Hal tersebut tak lepas dari latar belakang Taliban saat pertama kali memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.
Kala itu, tidak ada pendidikan, tidak ada partisipasi dalam kehidupan publik, dan perempuan diharuskan mengenakan burqa jika tak ingin mendapatkan masalah dengan pemerintahan Taliban.
Baca Juga: PBB: Bencana Kemanusiaan di Haiti Memburuk, Diperparah Ribut Antargeng
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.