Presiden Maduro Klaim Ciduk Mata-mata AS di Kilang Minyak Venezuela
Mata-mata AS itu disebut bertugas di Pangkalan CIA di Irak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim pada Jumat (11/9/2020), pihaknya menciduk mata-mata Amerika Serikat (AS) di dekat dua kilang minyak Venezuela. Mata-mata AS itu ditangkap menyusul upaya untuk meledakan kompleks minyak lainnya yang berhasil digagalkan pihak berwenang Venezuela.
"Kemarin (Kamis), kami menangkap seorang mata-mata Amerika yang sedang memata-matai di negara bagian Falcon di kilang Amuay dan Cardon," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir dari Yahoo News, Sabtu (12/9/2020).
Baca Juga: Presiden Venezuela Dorong Perempuan Punya 6 Anak
1. Mata-mata AS disebut bertugas di Pangkalan CIA di Irak
SementaraThe Guardian melansir, Maduro menyebut mata-mata AS itu adalah seorang marinir yang bertugas sebagai di pangkalan CIA di Irak. "Dia ditangkap dengan senjata khusus, dia ditangkap dengan uang tunai dalam jumlah besar, dolar dalam jumlah besar, dan barang-barang lainnya," ucapnya.
Namun, Maduro tidak memberikan rincian lebih lanjut selain mengatakan mata-mata itu tersebut memberikan pernyataan di dalam tahanan. Baik Departemen Luar Negeri AS maupun Gedung Putih hingga kini, tidak memberikan komentar.
Baca Juga: Berani Langgar Protokol COVID-19 di Venezuela? Siap-siap Dijemur!