Presiden Prancis: Pelecehan Agama Bukan Sebuah Kejahatan
Seorang remaja mengunggah video cacian terhadap Islam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Paris, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa pelecehan agama bukan merupakan sebuah kejahatan. Pernyataan tersebut keluar menyusul adanya kontroversi mengenai seorang remaja bernama Mila yang mengunggah video berisi cacian terhadap Islam ke media sosial.
Dilansir The Guardian, Mila menerima sejumlah ancaman pembunuhan, bahkan dikeluarkan dari sekolahnya karena melakukan itu. Prancis sendiri merupakan negara sekuler yang berusaha keras memisahkan agama dan politik sampai ke titik yang terbilang intoleran dan disebut sebagai laïcité.
Institut Montaigne menilai laïcité sebagai konsep sekularisme yang intoleran dan sulit dipahami bagi orang luar Prancis. Sekularisme Prancis yang ketat mengedepankan persatuan kolektif di atas keinginan individual. Persatuan tersebut dicapai dengan memaksakan keseragaman.
1. Mila mengungkap bahwa dia seorang homoseksual, lalu menerima hinaan dari seorang Muslim
BBC melaporkan semua bermula saat gadis berusia 16 tahun itu mengungkap dirinya adalah seorang homoseksual lewat Instagram pada Januari lalu. Tak lama, netizen yang rupanya seorang Muslim menghinanya sebagai seorang "lesbian kotor" dan "pelacur kotor". Lantaran tidak terima, Mila merespons dengan mengunggah sebuah video.
Remaja asal Lyon itu menyebut Islam sebagai "agama kebencian". Tak sedikit orang Prancis yang mendukung Mila, apalagi tak ada pasal penodaan agama di Prancis. Mereka memakai tagar #JeSuisMila (Saya Mila) di media sosial. Namun, lainnya menyerangnya. Prancis pun terbelah antara menganggap sikap Mila sebagai sesuatu yang wajar atau tidak.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.