TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sempat Ditolak 4 Negara, Kapal Pesiar AS Akhirnya Berlabuh di Kamboja

Negara-negara takut ada virus corona di atas kapal

Kapal pesiar Amerika Serikat Holland America Line Westerdam saat berlayar. Foto: Westerdam

Phnom Penh, IDN Times - Kapal pesiar Amerika Serikat, Holland America Westerdam, akhirnya mendapat izin untuk bersandar setelah empat negara menolak memberikan izin karena khawatir akan kemungkinan adanya penumpang atau kru yang terinfeksi virus corona.

Izin tersebut datang dari pemerintah Kamboja pada Rabu (12/2). Westerdam pun tiba di pelabuhan Sihanoukville pada Kamis (13/2). "Semua izin telah didapat dan kami amat sangat berterima kasih kepada otoritas Kamboja atas dukungan mereka," kata direktur hubungan masyarakat Westerdam, Erik Elvejord, kepada USA Today.

1. WHO memuji sikap pemerintah Kamboja

Penumpang melihat ke luar dari dek kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 12 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Sejak awal, pihak Westerdam menyebut tak ada kasus virus corona di atas kapal. "Kami tak punya alasan untuk percaya ada kasus virus corona di atas kapal, meski laporan media mengatakan lain," tulis pihak Westerdam di situs resminya.

Direktur badan kesehatan dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengucapkan terima kasih atas sikap pemerintah Kamboja yang menyelamatkan sebanyak 2.257 tamu dan kru di kapal tersebut.

Dilansir The Khmer Times, Ghebreyesus telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Mam Bun Heng. "Ini adalah contoh solidaritas internasional yang secara konsisten kami imbau selama ini," katanya.

"Wabah bisa membawa sisi terbaik dan terburuk dalam setiap orang. Menyematkan stigma kepada individu atau seluruh bangsa hanya merugikan respons [terhadap situasi krisis]."

2. Perdana Menteri Kamboja memberi alasan mengapa mengizinkan Westerdam berlabuh

Anggota keluarga penumpang yang berada di atas kapal pesiar Diamond Princess, di mana puluhan penumpang teruji positif virus corona, melambaikan tangan dan berbicara dengan mereka melalui telepon di Terminal Kapal Pesiar Daikoku, Yokohama, Jepang, pada 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Senada dengan Ghebreyesus, Perdana Menteri Hun Sen menegaskan pihaknya ingin membuktikan negara tak perlu merasa takut apalagi melakukan diskriminasi di tengah situasi darurat. "Penyakit sesungguhnya adalah ketakutan, bukan virus," tuturnya.

"Kami ingin menghapus rasa takut terhadap penyakit. Kerajaan ini tak melakukan diskriminasi. Kami harus melaksanakan urusan kemanusiaan di kala darurat," tambahnya. Staf medis pun dikerahkan untuk mengecek ke dalam kapal yang sudah bersandar.

Belum jelas kapan para penumpang dan kru boleh keluar kapal dan pulang ke rumah masing-masing. Namun, perwakilan diplomatik Amerika Serikat di Phnom Penh sudah tiba di pelabuhan untuk membantu warga negara mereka. 

"Kapal melaporkan tak ada penumpang yang dites positif terinfeksi virus corona. Personel medis berada di atas kapal untuk memonitor. Kami sangat mengapresiasi bantuan Kamboja," cuit Patrick Murphy selaku Duta Besar Amerika Serikat untuk Kamboja

Baca Juga: Otoritas Jepang Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona 

Verified Writer

Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya