TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Akui "Kelemahan dan Kekurangan" dalam Merespon Virus Corona

Pemerintah meminta peningkatan sistem tanggap darurat

Ilustrasi. Seorang anggota tim pencegahan dan pengendalian virus corona berkomunikasi melaluai walkie-talkie dengan rekannya di dalam ruang laboratorium di Yinchuan, Tiongkok pada 2 Februari 2020. (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok mengakui ada "kelemahan dan kekurangan" dalam merespons wabah virus corona yang dimulai sejak Desember akhir tahun lalu. Berdasarkan perkembangan terbaru, lebih dari 420 orang di Tiongkok meninggal akibat terinfeksi virus mematikan itu, sedangkan 20.000 lainnya terjangkit di sejumlah negara.

Pengakuan langka itu keluar dari Komite Politburo yang beranggotakan tujuh pemimpin tertinggi Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping. Pemerintah pun meminta adanya peningkatan sistem tanggap darurat Tiongkok untuk menghindari situasi yang sama terjadi di masa depan.

1. Pemerintah menginstruksikan pemberantasan pasar hewan liar ilegal

Seorang anggota tim pencegahan dan pengendalian virus korona berkomunikasi melaluai walkie-talkie dengan rekannya di dalam ruang laboratorium di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ningxia di Yinchuan, Wilayah Otonomi Ningxia Chui, Tiongkok pada 2 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

"Sebagai bentuk respons terhadap kelemahan dan kekurangan kami...kami wajib meningkatkan sistem tanggap darurat nasional kami dan memperbaiki kemampuan kami dalam menangani tugas mendesak serta berbahaya," kata pemerintah, seperti dikutip BBC.

"Perlu adanya penguatan pengawasan terhadap pasar, ketegasan dalam pelarangan dan pemberantasan pasar serta perdagangan hewan liar ilegal," tambah pemerintah. Virus corona sendiri disebut berasal dari hewan-hewan liar di sebuah pasar di Wuhan yang menjadi episentrum wabah hingga menyebar ke berbagai negara.

2. Seorang dokter pernah mencoba memperingatkan soal virus corona baru, tapi dituduh menyebarkan hoaks

Suasana jalan-jalan kosong di Kota Wuhan, Tiongkok, pada 3 Februari 2020, dalam foto yang didapatkan dari media sosial. ANTARA FOTO/VLADIMIR MARKOV/via REUTERS

Sementara itu, baru saja terungkap ada seorang dokter bernama Li Wenliang yang berasal dari Wuhan dan telah memperingatkan rekan-rekannya tentang munculnya virus seperti Sindrom Pernafasan Akut Berat (SARS) pada 30 Desember 2019. 

Li menginformasikan melalui grup WeChat yang berisi teman-teman kampusnya bahwa ada tujuh pasien dari sebuah pasar produk laut di Wuhan yang didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di rumah sakit tempatnya bertugas.

Dilansir CNN, Li meminta teman-temannya untuk memperingatkan orang-orang terdekat mereka agar berhati-hati. Seketika pesan Li beredar di media sosial. Ia pun dituduh menyebarkan rasa takut. Ini lantaran SARS sangat membekas bagi warga di mana ratusan nyawa melayang dalam kurun waktu setahun pada 2003.

Polisi sampai memeriksanya dengan tuduhan "membuat pernyataan palsu" dan memintanya menghentikan "aktivitas ilegal" itu. Ironisnya, Li saat ini dirawat karena positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Virus Corona, Macau Diminta Tutup Semua Kasino Selama 2 Minggu

(IDN Times/Arief Rahmat)

Verified Writer

Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya