TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Armenia dan Hungaria Setuju Kembalikan Hubungan Diplomatik

Setelah ditangguhkan selama 10 tahun

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto dan Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan. (twitter.com/MFAofArmenia)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Armenia dan Hungaria menyetujui pengembalian hubungan diplomatik kedua negara pada Kamis (1/12/2022). Pasalnya, keduanya merasa perlu mengembalikan hubungan karena punya karakteristik budaya dan agama yang mirip satu sama lain.

Pertemuan yang dihadiri delegasi kedua negara dilaksanakan bersamaan saat menghadiri acara Dewan Kementerian OSCE (Organization for Security and Co-operation in Europe) di Lodz, Polandia. 

Baca Juga: Komisi Uni Eropa Minta Anggaran untuk Hungaria Dibekukan, Kenapa?

Baca Juga: Armenia Akan Setujui Tawaran Perdamaian dari Rusia

1. Armenia-Hungaria ingin buka lembaran baru hubungan diplomatik

Keterangan di atas disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto. Pada pertemuan tersebut, keduanya menyatakan ingin membuka lembaran baru hubungan diplomatik. 

"Pembukaan lembaran baru hubungan diplomatik Armenia-Hungaria akan segera dilangsungkan. Kami punya budaya yang mirip dan memiliki latar belakang agama Kristiani yang dianut masyarakat Armenia dan Hungaria," tutur Mirzoyan, dilansir ARM Radio.

Keduanya juga menyetujui hubungan sejarah dan budaya yang erat, sehingga menyadari pentingnya dibangun relasi Armenia-Hungaria. Mereka juga menggarisbawahi peran komunitas Armenia di Hungaria dan pengkuan minoritas tersebut sebagai jembatan relasi kedua negara. 

Baca Juga: Gegara Kritik Pemerintah, Pejabat Rusia Dilarang Masuk ke Armenia

2. Konflik Armenia-Azerbaijan jadi masalah utama relasi Armenia-Hungaria

Armenia dan Hungaria tidak memiliki hubungan diplomatik sejak 2012. Itu setelah Armenia memutus hubungan dengan Hungaria setelah proses ekstradisi tentara Azerbaijan yang membunuh koleganya asal Armenia di Budapes tahun 2004. 

Tentara bernama Ramil Safarov itu ditetapkan hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Hungaria pada 2006. Secara kontroversial, Hungaria malah membebaskannya dan mengekstradisinya ke Azerbaijan. 

Dilaporkan RFE/RL, pemerintah Hungaria mengklaim bahwa terdapat jaminan dari ekstradisi ini yang memastikan Azerbaijan memenjarakan Safarov seumur hidup. Namun, Armenia menolak keputusan dan penjelasan dari Hungaria. 

Sementara itu, Hungaria selama ini mendukung penuh Azerbaijan terkait konflik Nagorno-Karabakh. Kementerian Luar Negeri Hungaria sempat menegaskan dukungannya setelah pecahnya perang Armenia-Azerbaijan pada 2020 lalu. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya