TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolivia Tolak Tudingan Argentina soal Keberadaan Tentara Iran

Klaim tuduhan tanpa disertai bukti

ilustrasi bendera Bolivia (unsplash.com/@mlshajder)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bolivia, pada Selasa (16/4/2024), menampik tudingan Menteri Keamanan Argentina Patricia Bullrich soal keberadaan IRCG (Islamic Revolutionary Guard Corps) di negaranya. Pihaknya memastikan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan tidak ada bukti keberadaan pasukan Iran di Bolivia. 

Sejak Juni 2023, Argentina sudah memrotes perjanjian pertahanan Bolivia-Iran. Kekhawatiran ini timbul lantaran Argentina pernah terdampak peristiwa pemboman di Kantor Kedubes Israel pada 1992 dan gedung AMIA pada 1994 yang diduga ada campur tangan Iran. 

1. Bolivia panggil Dubes Argentina di La Paz

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bolivia mengungkapkan, negaranya tidak melindungi pihak asing manapun. Apalagi, terdapat tudingan mengenai melindungi pihak yang berniat menebarkan teror di negara lain.

"Kami menolak keras tuduhan bahwa Bolivia melindungi orang yang menyebarkan teror dan ketakutan. Tudingan ini tidak terbukti dan tidak disertai dokumentasi sehingga hanya disampaikan tanpa dasar yang jelas," kata dia, dikutip Biobio Chile

Dengan ini, kami memutuskan untuk memanggil Duta Besar Argentina di La Paz Marcelo Masson untuk menjelaskan terkait keterangan Bullrich. 

"Kami melihat bahwa hubungan politik dengan negara tetangga cenderung menguat dan solid. Pernyataan ini sungguh disayangkan karena disampaikan langsung oleh pejabat publik," tambahnya. 

Baca Juga: Armenia Pastikan Iran Tidak Ada Persaingan Pengaruh di Kaukasus

2. Argentina khawatir perjanjian pertahanan Bolivia-Iran

Sehari sebelumnya, Bullrich mengungkapkan bahwa pasukan elite Iran mungkin ditempatkan di negara tetangga Argentina, mengingat adanya perjanjian pertahanan La Paz-Teheran sejak Juni 2023. 

"Perjanjian pertahanan tersebut memungkinan keberadaan pasukan IRCG yang merupakan pasukan perang dan cabang dari tentara Iran ditempatkan di teritori negara tersebut (Bolivia)," ungkapnya. 

Dilansir La Nacion, Bullrich menambahkan bahwa Argentina mendukung penuh Israel dan mengecam serangan Iran pada Sabtu pekan lalu. Ia menyebut bahwa Argentina tidak netral dalam melihat konflik di Timur Tengah kali ini. 

"Dalam rapat darurat di Casa Rosada, Presiden Javier Milei sudah mengatakan bahwa Argentina akan bersama Israel dan Eropa, serta Barat. Kami percaya akan filosofi demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan negara bebas," sambungnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya