Diplomat Dominikia di Haiti Diculik Geng Kriminal, Minta Tebusan Rp7 M
Geng kriminal ini sering menculik untuk minta tebusan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Dominika di Haiti, Faruk Miguel Castillo, pada Minggu (1/5/2022) mendesak Pemerintah Haiti agar segera menyelidiki kasus hilangnya diplomat bernama Carlos Guillen Tatis. Pasalnya, ia diduga hilang usai diculik oleh geng kriminal setempat.
Sejak pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moïse pada Juli lalu, kasus kekerasan dan penculikan oleh geng kriminal di Haiti terus melonjak. Hal ini mengakibatkan berlanjutnya ketidakstabilan di negara Karibia itu dan meningkatkan jumlah imigran Haiti ke negara tetangganya.
Baca Juga: Republik Dominika Bangun Tembok Pembatas dengan Haiti
1. Carlos Guillen Tatis hilang dalam perjalanan pulang ke Republik Dominika
Kabar hilangnya Atase Komersial Republik Dominika di Port-au-Prince bernama Carlos Guillen Tatis sudah tersiar sejak Jumat (29/4/2022). Diplomat yang bekerja di Kedutaan Republik Dominika itu diketahui hilang ketika bepergian di wilayah perbatasan Croix-des-Bouquets-Jamani.
Menurut keterangan dari keponakannya, Yohan Doñé, Tatis sudah meninggalkan Port-au-Prince untuk melakukan perjalanan darat ke Republik Dominika pada Jumat. Namun, semua komunikasi dengannya terputus begitu saja di tengah jalan dan ia tak kunjung pulang.
Kemudian, keluarga Carlos Guillen Tatis mengabarkan bahwa diplomat tersebut tidak ditangkap sendirian, tapi bersama dengan seseorang. Akan tetapi, satu orang yang bersamanya sudah dibebaskan terlebih dahulu.
"Mereka memberitahu kami bahwa ia baik-baik saja. Mereka juga memberitahu kepada kami bahwa kami harus tenang" tutur Doñé, dilansir Dominican Today.
Baca Juga: Republik Dominika Tangkap Terduga Pembunuh Presiden Haiti
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.