Dituduh Agen CIA, Pekerja OSCE Divonis 13 Tahun Penjara oleh Luhansk
OSCE sebut tuduhan ini direkayasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Republik Rakyat Luhansk resmi menghukum dua pekerja OSCE (Organisation for Security and Cooperation in Europe) pada Senin (19/9/2022). Hukuman ini diberikan kepada dua orang itu karena diduga melakukan pengkhianatan kepada pemerintahan separatis.
Sebagai informasi, OSCE merupakan organisasi antarpemerintah yang diawasi langsung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi itu diberi mandat untuk mengontrol persenjataan, penegakan hak asasi manusia, kebebasan jurnalis, serta promosi keadilan dan kebebasan dalam pemilu.
Baca Juga: Rusia Dituduh Bunuh Ratusan Warga di Ukraina, Kremlin: Propaganda Nazi
1. Dua pekerja OSCE dihukum 13 tahun penjara atas dugaan spionase
Pembacaan vonis ditayangkan oleh media milik pemerintah setempat. Kedua mantan pekerja OSCE diketahui bernama Dmytro Shabanov dan Maxim Petrov, yang resmi mendapat hukuman 13 tahun penjara.
Keduanya sudah ditangkap sejak April lalu, lantaran dituding bekerja untuk Agen Rahasia Luar Negeri Amerika Serikat (CIA) dan Agen Rahasia Ukraina. Shabanov dan Petrov dianggap telah membocorkan informasi terkait persenjataan dan personel militer Luhansk kepada AS, dilaporkan Reuters.
Berdasarkan tayangan video, keduanya nampak diadili di sebuah pengadilan non-permanen di Kota Luhansk. Shabanov sebagai asisten keamanan OSCE tampak berdiri di pagar besi dan diantar ke ruang sidang oleh polisi berseragam sambil diborgol.
Sementara itu, Petrov yang bekerja sebagai penerjemah di OSCE menghadap ke ruangan kaca dan sama sekali tidak bereaksi ketika dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Baca Juga: Donetsk-Luhansk Ingin Referendum, Gak Sabar Gabung dengan Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.