TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

El Salvador: Jurnalis El Faro Disadap dengan Pegasus

Bukele diduga mata-matai para jurnalis di El Salvador

Bendera El Salvador. (instagram.com/sam96_pg)

Jakarta, IDN Times - Media El Faro di El Salvador pada Rabu (13/1/2022) mengungkapkan bila mayoritas ponsel milik jurnalisnya telah disadap dengan alat Pegasus. Namun, masih belum diketahui pasti siapa pihak yang bertanggung jawab atas kasus penyadapan dengan software buatan Israel tersebut. 

Di sisi lain, Pemerintah El Salvador yang dipimpin Nayib Bukele selama ini dituding tengah mengarah ke otoritarianisme. Maka, terdapat dugaan bahwa presiden milenial itu tengah berupaya memata-matai jurnalis, aktivis dan oposisi di negaranya. 

1. Menargetkan jurnalis yang selidiki skandal perjanjian rahasia pemerintah dan geng kriminal

Dilansir The New York Times, jurnalis El Faro yang menjadi target penyadapan dengan perangkat lunak Pegasus ini mencapai 22 orang. Sedangkan, mayoritas darinya adalah jurnalis yang ada di balik penyelidikan kasus persetujuan rahasia antara pemerintah dengan geng kriminal. 

Selain jurnalis El Faro, terdapat 13 jurnalis dari kantor berita lain di El Salvador yang menjadi target dari serangan ini. Bahkan, salah satu ponsel jurnalis El Faro sudah diinfeksi oleh sypware itu lebih dari 40 kali. 

Pendiri dan direktur utama El Faro, Carlos Dada mengungkapkan kecamannya atas kasus percobaan mata-mata kepada jurnalis. "Tindakan memata-matai jurnalis jelas tidak dapat diterima. Ini membahayakan sumber daya kita, ini akan membatasi kerja kita dan ini juga membahayakan keluarga kita" ujarnya. 

Sementara itu, investigasi kasus penyadapan jurnalis El Salvador ini sudah dilakukan oleh Citizen Lab dari Universitas Toronto dan kelompok hak digital, Access Now. Keduanya menemukan bukti bahwa terdapat inkursi kepada 37 perangkat yang dimiliki oleh 35 individu antara Juli 2020-November 2021, dikutip dari BBC

Baca Juga: Profil Nayib Bukele, Presiden Milenial dan Kontroversial El Salvador

Seorang jurnalis investigasi bernama Carlos Martínez mengungkapkan bahwa penyadap telah berhasil menyusup ke dalam ponselnya selama 269 hari. Sementara kepala editor El Faro, Oscar Martinez menyebut bila setidaknya ponselnya sudah disusup 42 kali. 

"Ini sangat sulit bagi saya berpikir atau menyimpulkan sesuatu yang lain, selain Pemerintah El Salvador yang ada di balik penyadapan ini. Bukti dari kasus ini terlihat dari adanya ketertarikan terkait apa yang dilakukan El Faro" ujar Martinez. 

Di pihak lain, Citizen Lab tidak dapat memastikan siapa yang ada di balik penyebaran spyware, tapi terdapat bukti kuat yang mengarah kepada pemerintah setempat. Peneliti senior di Citizen Lab, John Scott-Railton mengungkapkan bila kasus penyadapan adalah kasus yang tidak biasa. 

"Apa yang sudah menganggu dalam kasus ini adalah kenyataan bahwa Pemerintah El Salvador telah memberikan ancaman fisik dan ungkapan buruk kepada media. Ini mungkin menjadi sesuatu yang bisa dibilang tidak mengejutkan di pemerintahan diktator, tapi El Salvador termasuk berpaham demokrasi" ujar Scott-Railton, dilansir BBC.  

2. Pemerintah El Salvador diduga kuat bertanggung jawab atas kasus penyadapan

Baca Juga: El Salvador: Warga Protes Terhadap Kepemimpinan Nayib Bukele

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya