Guyana Tolak Pengakuan Venezuela terhadap Teritori Esequibo
Panaskan tensi Venezuela-Guyana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Guyana Irfaan Ali, pada Kamis (4/4/2024), menolak pengakuan Venezuela terhadap teritori Esequibo sesuai hasil referendum. Ia pun menyatakan tidak akan menerima segala bentuk aneksasi Esequibo yang diklaim oleh rezim Presiden Nicolas Maduro di Venezuela.
Sehari sebelumnya, Maduro sudah meresmikan Hukum Organik Perlindungan Guyana Esequibo. Bahkan, presiden sayap kiri itu menuding Guyana bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan pangkalan militer rahasia di Esequibo.
1. Guyana akan selesaikan masalah ini dengan diplomasi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Guyana sudah memberitahukan masalah pengakuan dari Venezuela ini kepada Celac (Community of Latin American and Caribbean States), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan OAS (Organization of American States).
"Guyana akan selalu menghargai prinsip-prinsip Piagam PBB dengan menegakkan aturan hukum dan menggunakan cara damai dalam menyelesaikan segala permasalahan," terangnya, dikutip EFE.
"Upaya Caracas untuk menganeksasi dua per tiga wilayah Guyana untuk menjadi bagian dari Venezuela adalah bentuk pelanggaran berat dari prinsip hukum internasional yang tertulis dalam Piagam PBB," sambungnya.
Pihaknya menekankan bahwa keputusan Maduro tersebut berlawanan dengan kesepakatan kedua negara di St. Vincent dan Granada pada pertengahan Desember lalu, untuk tidak menggunakan ancaman dalam menyelesaikan sengketa ini.
Baca Juga: Presiden Venezuela Tuduh AS Dirikan Pangkalan Rahasia di Esequibo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.