TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hungaria Blokir Dana Uni Eropa untuk Beli Senjata ke Ukraina

Hungaria tolak persenjatai Ukraina

ilustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/rgy23)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Hungaria memblokir dana sebesar 500 juta euro (Rp8 triliun) Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF) yang ditujukan untuk membeli senjata ke Ukraina. Pada Senin (15/5/2023), mereka menolak dana tersebut hanya ditujukan untuk membantu militer Ukraina. 

Belakangan ini, relasi Hungaria-Ukraina terus memanas lantaran Kiev menyebut Budapest terus mendekatkan diri dengan Rusia. Sementara, Hungaria memrotes Ukraina karena dianggap terus menekan dan memperlakukan etnis minoritas Hungaria di Transcarphatia dengan buruk. 

Baca Juga: Polandia dan Hungaria Batasi Impor Biji-Bijian dari Ukraina

Baca Juga: Hungaria Muak dengan Kritik yang Diberikan Barat

1. Minta dana tidak dihabiskan untuk bantu Ukraina

Hungaria menyatakan pembayaran dana kedelapan (EPF) sebaiknya digunakan untuk kepentingan global daripada hanya mempersenjatai Ukraina. Padahal, dana tersebut rencananya akan dialokasikan pada 22 Mei. 

Sebagai informasi, EPF digunakan oleh blok Uni Eropa dalam membiayai dan membantu militer luar negeri. Dana itu dapat bisa dikembalikan oleh anggota dengan mengirimkan persenjataan ke area konflik di luar negeri. 

Pada 20 Maret lalu, Dewan Eropa sudah menyetujui keputusan mengakselerasi suplai amunisi ke Ukraina dan meningkatkan kapabilitas industri pertahanan Eropa. Maka, UE akan menyuplai Ukraina dengan 1 juta artileri dalam 12 bulan ke depan. 

Pada 5 Mei, Dewan Eropa setuju memfinalisasi alokasi dana sebesar 1 miliar euro (Rp16,15 triliun) dalam skema EFP untuk membeli amunisi dan misil dalam membantu militer Ukraina, dilansir Ukrinform.

Baca Juga: Dikritik Barat, Hungaria Justru Perkuat Hubungan dengan Rusia-Belarus

2. Hungaria pererat hubungan dengan China

Menteri Luar Negeri Hungaria, Péter Szijjártó pada Senin mendiskusikan peningkatan hubungan diplomatik dengan China di Beijing. Ia juga bertemu dengan Menlu China, Qin Gang dalam membahas permasalahan di Ukraina. 

"China dan Hungaria sekarang adalah teman baik dan rekan yang baik. Hubungan kedua negara sudah memasuki periode terbaik dalam sejarah. China akan melanjutkan rencana relasi bilateral dengan Hungaria dan memperkuat kepercayaan dalam merespon risiko dan tantangan," papar Gang, dilansir Hungary Today.

Ia juga menyatakan harapan agar Uni Eropa bersedia membangun pengertian benar dan objektif terhadap China. Szijjártó dan Gang juga mendiskusikan rencana perdamaian di Ukraina. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya