Irlandia Larang Penjualan Vape bagi Anak di Bawah 18 Tahun
Khawatir kecanduan rokok jika sudah vape sejak kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Irlandia, pada Kamis (21/12/2023), mengumumkan larangan penjualan vape atau rokok elektrik kepada remaja di bawah 18 tahun. Keputusan ini diberlakukan dalam rangka perlindungan terhadap anak-anak soal kesehatan.
Pada Maret lalu, Irlandia sudah memberlakukan kebijakan pemberian label khusus dampak kesehatan bagi minuman beralkohol di negaranya. Kebijakan ini dilakukan setelah diduga minuman beralkohol dapat memicu kanker dan penyakit kronis lainnya.
1. Donnelly khawatir meningkatnya konsumsi vape pada anak-anak
Menteri Kesehatan Irlandia Stephen Donnelly, mengatakan bahwa aturan ini diumumkan untuk melindungi anak-anak. Ia pun menegaskan bahwa hukum ini juga sudah disetujui oleh toko retail, orang tua, dan komunitas pemuda di Irlandia.
"Ini sangat penting karena kami sedang melihat naiknya penggunaan vape di kalangan anak-anak, terutama remaja di bawah usia 18 tahun. Kami punya bukti kuat dan bukti medis bahwa konsumsi vape akan berdampak pada pemuda," terangnya, dikutip RTE.
"Kami tahu ini semua dari dialog dengan anak-anak muda. Mereka mengatakan bahwa teman mereka mengonsumsi vape atau rekan sekelasnya mengonsumsi vape. Maka dari itu, ini penting dalam melakukan pencegahan secara komprehensif," sambungnya.
Donnelly menambahkan, terdapat kekhawatiran konsumsi vape akan menjadi awal dari konsumsi rokok ketika mereka bertambah dewasa. Ia pun akan terus berusaha mengurangi konsumsi vape dan rokok di negaranya.
Baca Juga: Australia Akan Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai Januari 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.