Australia Akan Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai Januari 2024

Upaya pemerintah hentikan ketergantungan nikotin pada remaja

Jakarta, IDN Times - Australia akan melarang impor vape sekali pakai mulai awal 2024. Pemerintah juga akan memberlakukan undang-undang baru yang melarang pembuatan, periklanan, pasokan, dan kepemilikan komersial baik vape sekali pakai, maupun yang non-terapeutik.

Ini merupakan bagian dari tindakan keras pemerintah federal untuk mengekang kecanduan nikotin pada remaja dan membalikkan keadaan terhadap meningkatnya penggunaan vape oleh generasi muda Australia.

Vape atau rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai lithium yang memiliki kartrid berisi cairan yang mengandung nikotin, perasa buatan, dan berbagai bahan kimia lainnya.

1. Penggunaan vape di Australia

Menteri Kesehatan (Menkes) federal, Mark Butler, menggambarkan vape sebagai masalah utama pada kesehatan masyarakat. Awal tahun ini, pemerintah mengumumkan peraturan yang lebih kuat dan kontrol yang ketat seputar impor dan penjualan vape.

"Semua pemerintah Australia berkomitmen untuk bekerja sama menghentikan pertumbuhan vape yang mengganggu di kalangan generasi muda kita," kata Butler.

"Seperti obat-obatan terlarang lainnya, tidak diragukan lagi akan ada beberapa vape yang masuk ke negara ini, namun itu tidak lagi mudah bagi anak-anak sekolah, anggota masyarakat kita yang paling rentan dan mudah terpengaruh, untuk mendapatkannya," sambungnya, dikutip dari ABC News pada Selasa (28/11/2023).

Sejak 2021, membeli atau mengimpor vape nikotin tanpa resep dari dokter merupakan tindakan ilegal di Australia. Namun, adanya aturan pembatasan tersebut membuat tingkat kecanduan terus melonjak.

Baca Juga: Wawancara Khusus Ed Husic: Australia Siap Membantu Kapan pun RI Butuh

2. Aturan ketat juga akan dikenakan kepada importir dan produsen vape

Australia Akan Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai Januari 2024Bendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Butler menambahkan, larangan impor rokok elektronik sekali pakai tersebut akan dimulai pada 1 Januari 2024.

Lalu, sebagai bagian dari reformasi, impor vape non-terapeutik isi ulang juga akan dilarang memasuki Negeri Kanguru mulai Maret tahun depan. 

Warga Australia juga akan dilarang mengimpor vape terapeutik secara pribadi dari luar negeri, sementara importir dan produsen yang memasok vape terapeutik juga harus mematuhi peraturan pemerintah dengan melaporkan bagaimana produk mereka memenuhi standar tertentu.

Hal tersebut termasuk peraturan yang lebih ketat seputar rasa, kadar nikotin, dan kemasan produk juga akan diberlakukan. Meski begitu, pemerintah mengatakan bakal ada masa transisi bagi dunia usaha untuk memenuhi persyaratan baru tersebut.

Pengumuman Australia tersebut datang hanya beberapa hari setelah pemerintah Selandia Baru membatalkan larangan merokok, yang merupakan kebijakan utama dunia untuk membayar pemotongan pajak.

Vape dipasarkan sebagai cara untuk membantu perokok jangka panjang berhenti merokok dan produk tersebut tidak dijual sebagai produk rekreasional. Namun, menkes mengatakan bahwa vape telah menciptakan generasi baru ketergantungan nikotin.

Pemerintah telah mengisyaratkan niatnya untuk menghentikan penggunaan vape sekali pakai pada Mei lalu, namun hingga kini belum ada batas waktu yang pasti.

3. Pendapat para ahli soal vape dan kesehatan

Australia Akan Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai Januari 2024Ilustrasi rak penjualan produk liquid vape. (unsplash.com/E-Liquids UK)

Dilansir BBC, studi University of Sydney awal tahun ini menemukan, lebih dari seperempat remaja yang berusia 14-17 tahun pernah menggunakan vape. Sementara itu, penelitian dari badan amal Dewan Kanker Australia menemukan bahwa 9 dari 10 remaja dalam kelompok usia yang sama merasa mudah mengakses nikotin.

Sebelumnya, para ahli telah memperingatkan dampak jangka panjang dari penggunaan vape pada kesehatan. Penelitian dari Johns Hopkins University mengaitkan praktik ini dengan penyakit paru-paru kronis dan asma.

Di Australia, para ilmuwan yang mempelajari cairan yang digunakan dalam vape telah memperingatkan bahwa cairan tersebut mengandung serangkaian bahan kimia, yang diketahui berdampak pada kesehatan paru-paru.

Baca Juga: Prancis Akan Larang Vape Sekali Pakai untuk Perangi Tembakau

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya