Kazakhstan Tolak Permintaan Rusia untuk Usir Dubes Ukraina
Rusia protes setelah Vrublevsky kembali ke Astana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Kazakhstan menentang permintaan Rusia, agar Kazakhstan mengusir Dubes Ukraina, Pyotr Vrublevsky. Pasalnya, perwakilan Ukraina berusia 43 tahun itu baru saja kembali ke ibu kota Astana usai pergi beberapa waktu.
Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, hubungan Rusia-Kazakhstan semakin merenggang. Padahal, keduanya merupakan anggota aliansi militer CSTO (Collective Security Treaty Organization). Bahkan, sempat beredar isu bahwa Kazakhstan akan keluar dari aliansi tersebut.
Baca Juga: Kazakhstan Kewalahan Urus 100 Ribu Warga Rusia yang Kabur dari Perang
1. Kazakhstan tolak permintaan Rusia usir Vrublevsky
Keterangan di atas disampaikan Juru Bicara Menlu Kazakhstan, Aibek Smadiyarov, pada Rabu (5/10/2022), untuk menolak permintaan Moskow dalam mengusir Vrublevsky. Meskipun, ia sempat terlibat kontroversi soal ucapannya untuk membunuh orang Rusia sebanyak mungkin.
Smadiyarov membalas pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, agar Moskow sebagai sekutu harus melihat Kazakhstan sebagai rekan yang sepadan. Bahkan, ia menyebut Vrublevsky akan meninggalkan negara Asia Tengah jika digantikan dengan duta besar yang baru, dilaporkan Reuters.
Sementara itu, hubungan Rusia dengan Kazakhstan dan beberapa negara pecahan Uni Soviet terus memanas dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini karena negara-negara tersebut khawatir Presiden Vladimir Putin punya keinginan membangun kembali perbatasan pada masa itu.
Baca Juga: Kewalahan! Rusia Kehilangan Puluhan Kilometer Wilayah Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.