TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan Presiden Meninggal, Warga Uruguay Berkabung Nasional

Tokoh yang terapkan kebijakan anti tembakau

Mantan Presiden Uruguay, Tabare Vazquez. instagram.com/tabarevazquezuy/

Montevideo, IDN Times - Pada hari Sabtu (05/12) merupakan hari berkabung bagi rakyat Uruguay setelah meninggalnya Mantan Presiden Tabare Vazquez di usia 80 tahun. Mantan presiden sayap kiri tersebut meninggal dunia akibat penyakit kanker paru-paru yang telah menyerangnya sejak tahun lalu. 

Vazquez yang juga berprofesi sebagai dokter tersebut sudah menjabat dari tahun 2005 dan merupakan pemimpin sosialis yang memberikan perubahan besar di Uruguay. 

1. Deklarasikan tiga hari berkabung atas kematian Tabare Vazquez

Uruguay tengah berkabung setelah meninggalnya Mantan Presiden Tabare Vazquez pada hari Sabtu (05/12). Bahkan Presiden Luis Lacalle Pou yang baru saja menjabat pada bulan Maret 2020 lalu untuk menggantikan Tabare Vazquez menyatakan masa berkabung selama tiga hari, dilansir dari The New York Times

Presiden yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis onkologi tersebut meninggal di rumahnya di Montevideo dalam usia 80 tahun. Ia meninggal setelah terserang penyakit kanker paru-paru sejak Agustus 2019. Bahkan kedua orang tua dan saudara perempuannya juga meninggal akibat terserang kanker dan itu yang membuatnya melanjutkan pendidikan kedokteran. 

Baca Juga: Melegalkan Ganja dan Dapat Laptop Gratis, Ini 7 Fakta Unik Uruguay

2. Mulai karirnya sebagai presiden sejak tahun 2005

Tabare Vazquez memulai karirnya politiknya sejak tahun 1983 saat bergabung bersama partai sayap kiri, ketika Uruguay masih dipimpin oleh diktator selama 12 tahun lamanya. Kemudian ia terpilih untuk melaju sebagai calon presiden pada tahun 2004 dan berhasil memenangkan pemilu di tahun 2005 dengan mengalahkan dua kandidat dari partai kanan-tengah yang mendominasi politik di Uruguay, dilansir dari Reuters

Vazquez sudah memimpin negara berpenduduk 3,4 juta jiwa tersebut selama dua periode mulai dari tahun 2005-2010 dan periode 2015 hingga 2020. Ia juga menjadi salah satu tokoh sayap kiri di Amerika Selatan yang berhasil memenangkan pilpres saat itu. 

Baca Juga: Melegalkan Ganja dan Dapat Laptop Gratis, Ini 7 Fakta Unik Uruguay

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya