TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meluas Hingga AS, Ini Fakta-Fakta Kebakaran Hutan di Kanada

Kebakaran hutan hampir terjadi di seluruh provinsi di Kanada

suasana kebakaran hutan di Alberta, Kanada (twitter.com/AlbertaWildfire)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kanada memrediksi bahwa negaranya akan menghadapi kebakaran hutan terburuk sepanjang sejarah. Setelah dilanda rentetan kebakaran hutan akibat kekeringan yang kian memburuk. 

Belakangan ini, Kanada terus dihadapkan pada masalah kebakaran hutan yang menyebar di beberapa negara bagian. Pada awal Mei, pemerintah Provinsi Alberta telah meminta bantuan militer pusat untuk menangani kebakaran hutan. 

1. Kebakaran hutan hampir terjadi di seluruh provinsi

Pejabat Direktorat Pusat Hutan Utara, Kementerian Sumber Daya Alam Kanada, Michael Norton mengungkapkan bahwa kebakaran hutan sudah terjadi hampir di seluruh provinsi di Kanada. Pada Agustus nanti, diprediksi kebakaran hutan akan mengalami risiko terparah. 

"Distribusi api dari pesisir ke pesisir negara tahun ini terpantau aneh. Pada tahun ini, api biasanya terjadi pada satu sisi pesisir negara dalam waktu tertentu, mayoritas terjadi di bagian barat negeri," tutur Norton, dikutip Reuters.

Ia menambahkan bahwa Quebec menjadi provinsi paling terdampak kebakaran hutan yang disebabkan oleh petir. Rerata peningkatan kebakaran juga semakin tinggi dan diprediksi akan mencapai rekor area terdampak kebakaran terburuk pada tahun ini. 

"Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan dan menciptakan musim api yang lebih panjang di Kanada," sambungnya. 

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Kanada, Kabut Asap Sampai Hingga AS

2. Area terdampak kebakaran mencapai seluas Belgia

Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson mengungkapkan bahwa terdapat 2.214 kebakaran hutan pada tahun ini. Sedangkan area yang terbakar sudah mencapai seluas negara Belgia atau sekitar 30 ribu km persegi. 

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa tahun ini adalah musim yang amat buruk dan bisa menjadi lebih buruk lagi. Musim kebakaran hutan awal tahun ini melenceng dari prediksi, di mana musim kebakaran biasanya berakhir dari Mei hingga September," ungkap Wilkinson, dilansir BBC

Pada Minggu (4/5/2023) sudah ada 413 kebakaran di seluruh Kanada dan 249 di antaranya termasuk tidak dapat dikendalikan. Alhasil, sekitar 100 ribu warga di sejumlah provinsi diharuskan untuk mengungsi. 

Sejumlah warga diketahui sudah dapat pulang kembali ke rumah masing-masing. Namun, sekitar 26 ribu warga di tujuh provinsi dan teritori masih dalam evakuasi. 

3. Asap kebakaran hutan Kanada naikkan polusi udara di AS

Dilaporkan NBC News, warga di seluruh kawasan Midwest, Amerika Serikat (AS) terus dibayangi buruknya kualitas udara hingga level membahayakan. Akibat asap kebakaran hutan di Kanada yang bergerak ke selatan menuju Midwest. 

Badan Pemantau Polusi Minnesota mengatakan bahwa langit berkabut sudah menutupi sebagian AS, mulai dari Lembah Ohio hingga Carolina Selatan. Polusi udara tersebut berasal dari kebakaran hutan yang terjadi di Nova Scotia dan Quebec. 

"Asap kebakaran hutan di Quebec akan melintas di wilayah tengah dan tenggara Minnesota hari ini didorong oleh hembusan angin," ungkap Badan Pemantau Polusi Minnesota. 

Dalam beberapa hari ini, asap kebakaran sudah masuk ke barat laut AS dan berkutat di Midwest. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tingginya konsentrasi polusi udara, terutama bagi kelompok rawan, seperti anak-anak, lansia, pengidap asma, dan penderita penyakit pernapasan lainnya. 

Asap tebal sudah masuk ke New York, dan sebagian Pennsylvania, dan New Jersey pada Rabu (7/6/2023). Gubernur New York, Kathy Hochul menganjurkan kepada warga untuk menggunakan masker yang disediakan oleh pemerintah. Sejumlah fasilitas umum di New York, termasuk pantai, kebun binatang, dan taman juga tutup lebih awal. 

Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Mengenai Kebakaran Hutan, Berbahaya!

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya