TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moldova Gelar Reshuffle Kabinet Gegara Penembakan Bandara

Dapat desakan dari partai oposisi

bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova mengadakan reshuffle kabinet pada Senin (17/7/2023) menyusul insiden penembakan di Bandara Internasional Chisinau pada akhir Juni lalu. Keputusan ini untuk mengganti tiga menteri yang memutuskan mundur usai peristiwa tersebut. 

Insiden penembakan di Bandara Chisinau sempat menggegerkan publik Moldova dan mengakibatkan tewasnya dua petugas bandara. Pelaku penembakan diketahui merupakan seorang buronan kasus penculikan asal Tajikistan yang hendak melarikan diri ke Eropa.

Baca Juga: Festival LGBTQ Lancar, Panitia: Masyarakat Moldova Berpikiran Luas

1. Ada tiga menteri yang mundur

Perdana Menteri Moldova, Dorin Recean, resmi melantik tiga menteri baru menyusul insiden kekerasan di bandara. Mereka mundur karena merasa lalai menjalankan tugasnya.

Mantan Menteri Dalam Negeri Moldova, Ana Revenco, mengumumkan pengunduran dirinya karena ada dua petugas bandara yang tewas dalam peristiwa tersebut. 

"Saya berterima kasih kepada sleuruh jajaran kementerian atas keberaniannya di tengah perang Ukraina dengan semua ancaman, stabilitas, dan tetap menjunjung perdamaian, serta pencegahan krisis," tutur Revenco, dikutip Balkan Insight.

Sementara, eks Menteri Pendidikan, Anatolie Topala dan Menteri Pembangunan, Lilia Dabija memutuskan mundur pekan lalu. Desakan untuk mundur juga sudah diutarakan politikus oposisi yang menganggapnya tidak menjalankan tugas dengan baik. 

2. Sandu berharap menteri baru dapat mempercepat proses gabung UE

Presiden Moldova, Maia Sandu. (instagram.com/maia.sandu)

Ketiga menteri yang baru dilantik adalah Adrian Efos sebagai Menteri Dalam Negeri, Dan Perciun sebagai Menteri Pendidikan dan Riset, dan Menteri Pembangunan dan Infrastruktur yang diserahkan kepada Andrei Spinu. 

Dalam acara tersebut, Presiden Maia Sandu berharap tiga sektor tersebut bekerja keras. Ia pun berharap agar ketiganya dapat bekerja dengan baik untuk kemajuan Moldova dan mempercepat masuk ke Uni Eropa (UE). 

"Pemerintah dan warga punya ekspekstasi tinggi kepada tiga menteri tersebut. Kami harus dapat menyelesaikan masalah saat ini dan mentransformasi sektor yang dipegang mulai sekarang. Mari memberikan reformasi untuk mencapai tujuan jangka menengah, bergabung ke dalam UE pada 2030," terangnya. 

Baca Juga: Rusia dan Uni Eropa Sempat Bersitegang di Pertemuan ASEAN

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya