Rusia dan Belarus Setuju Dirikan Media Gabungan
Disebut sebagai upaya integrasi Rusia-Belarus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia dan Belarus, pada Selasa (30/1/2024), setuju mendirikan media gabungan Union State yang beroperasi di kedua negara anggota. Persetujuan ini menjadi pendekatan Rusia-Belarus terkait koordinasi kebijakan di kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Belarus di bawah rezim Presiden Alexander Lukashenko terus mendekatkan diri dengan Rusia. Ia bahkan bersedia memberikan teritori negaranya untuk dijadikan lokasi pasukan Moskow melancarkan invasi ke Ukraina dan penempatan nuklir Rusia.
1. Media gabungan dibentuk untuk mengkoordinir kebijakan bersama
Menteri Pembangunan Digital dan Komunikasi Massal, Maksud Shadaev, mengatakan pentingnya menyediakan koordinasi kebijakan di Rusia dan Belarus sebagai bagian dari Union State.
"Kami memiliki 4 media massa, berupa 2 koran mingguan, 1 majalah mingguan, dan 1 saluran televisi. Pertanyaannya sekarang adalah mendirikan media yang dimulai dari awal. Namun, ini akan masuk dalam empat media yang sudah aktif dalam memastikan penyatuan koordinasi kebijakan," ungkapnya, dikutip TASS.
Kedua negara sudah merencanakan pendirian media massa gabungan Union State sejak 2023. Bahkan, Presiden Lukashenko sempat mengatakan pemerintahannya tidak ingin kalah dalam pertarungan pikiran dan hati, sehingga pendirian media gabungan itu penting.
Sementara itu, pembentukan media gabungan Rusia-Belarus ini juga sudah mendapat lampu hijau dari Mahkamah Union State.
Baca Juga: Presiden Ekuador Pastikan Senjata Rusia yang Dikirim ke AS Tidak Utuh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.