TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Akan Sita Aset Warganya yang Dukung Rusia

Digunakan untuk mengisi kas negara

Bendera Ukraina. (instagram.com/usa.hanna)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Senin (23/5/2022) menyetujui kebijakan yang mengatur penyitaan aset milik warga simpatisan Rusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menambal kerugian yang diderita Ukriana akibat agresi Rusia. 

Sehari sebelumnya, parlemen Ukraina sudah menyetujui perpanjangan aturan martial law hingga 90 hari ke depan. Selain itu, parlemen juga memperpanjang mobilisasi pasukan sampai tanggal 23 Agustus mendatang, menyusul terus berlangsungnya agresi militer Rusia, dilansir Ukrinform

Baca Juga: Hungaria Umumkan Status Darurat akibat Perang Rusia di Ukraina

1. Hukum akan diterapkan selama aturan martial law di Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Hukum itu sudah disetujui parlemen Ukraina pada pertengahan Mei dan menyebut penyitaan aset adalah bentuk aturan luar biasa selama berlangsungnya martial law. Maka dari itu, aset milik warga yang ketahuan mendukung agresi Rusia akan disita sebagai kerugian perang. 

"Hukum ini merupakan sanksi tipe baru untuk meningkatkan pendapatan negara dengan cara menyita aset-aset yang dimiliki individu, termasuk aset yang dapat mereka gunakan secara langsung maupun tak langsung," tutur Zelenskyy, dikutip dari i24 News.

"Prosedurnya adalah pencarian dan penyitaan aset orang yang disanksi, yang mana mereka mendukung agresi Rusia ke Ukraina. Ini akan membuat kita dapat asupan dana dan mengisi kekosongan kas negara akibat perang," tambahnya. 

Sesuai dalam dokumen itu, Kementerian Hukum nantinya akan bertanggung jawab dalam implementasi kebijakan di lapangan dan memulihkan aset negara. Sedangkan pencarian dan identifikasi aset individu akan mengikuti keputusan dari Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina. 

2. Aset warga Rusia di Ukraina sudah diambil alih

Dilaporkan NPR, hukum ini sebelumnya bertujuan untuk mengambil alih aset dan properti di Ukraina yang dimiliki warga Rusia. Termasuk di antaranya warga Rusia yang asetnya sudah dibekukan oleh pemerintah Ukraina. 

Pada minggu lalu, Pengadilan Ukraina sudah menyita aset bernilai ratusan juta dolar yang dimiliki oleh miliarder Rusia, Mikhail Fridman. Oligarki Rusia itu diketahui lahir di Ukraina kemudian menetap di Rusia. 

Sementara itu, hukum baru ini diidentifikasi lewat jumlah pelanggaran, termasuk pemberian uang kepada pemerintah Rusia atau mengglorifikasi perang melawan Ukraina. Selain itu, individu yang ditemukan membantu okupansi Rusia di Ukraina dan membantu pemilu di area yang diduduki Rusia juga masuk dalam sanksi. 

Hukum ini juga bertujuan untuk memastikan resolusi cepat, termasuk memastikan percepatan keputusan pengadilan bagi terdakwa. Sesuai rencananya, hak banding dalam hukum ini juga dipercepat dan hanya diberikan waktu lima hari untuk mengajukan banding. 

Baca Juga: Siap Lawan Rusia, Ukraina Akan Dapat Bantuan Militer dari 20 Negara

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya