Usai Kudeta di Gabon, Rwanda dan Kamerun Ubah Posisi Militernya
Ketar-ketir jadi target kudeta berikutnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rwanda dan Kamerun mengadakan perombakan soal kedudukan militer di negaranya pada Kamis (31/8/2023). Keputusan ini terkait kekhawatiran menyusul maraknya kudeta militer di beberapa negara Afrika dalam 3 tahun terakhir.
Pada tahun ini, sudah terjadi tiga kudeta militer di Afrika yang melanda Sudan, Niger, dan Gabon. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi pemimpin di Afrika karena militer berpotensi mengambil alih kekuasaan di negaranya.
Baca Juga: Gabon Tunjuk Brice Oligui Nguema Jadi Presiden Transisi
Baca Juga: 20 Tahun Buron, Tersangka Genosida Rwanda 1994 Ditangkap di Afsel
1. Presiden Rwanda setuju pensiunkan 678 tentara
Presiden Rwanda, Paul Kagame memutuskan memensiunkan ratusan pejabat dan personel militer di negaranya pada Rabu. Totalnya terdapat 678 tentara yang dipensiunkan pada tahun ini.
Dilansir Africa News, Pasukan Pertahanan Rwanda (RDF) memublikasikan persetujuan Kagame untuk memensiunkan 12 jenderal, 18 pejabat senior, dan 6 pejabat junior. Selain itu, 86 petugas non-komisioner akan dipensiunkan.
Bahkan, tiga sosok penting dalam perang pembebasan Rwanda 1994 pun, seperti Jenderal James Kabarebe, Jenderal Fred Ibingira, dan Letjen Chaler Kayonga ikut dipensiunkan. Ia pun mengganti jabatan yang kosong dengan tentara muda dan sejumlah jenderal diganti dengan sosok baru.
Baca Juga: Bangunan Runtuh di Kamerun Tewaskan 12 Orang, Belasan Luka-luka
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.