Gabon Tunjuk Brice Oligui Nguema Jadi Presiden Transisi

Situasi di Gabon masih kritis

Jakarta, IDN Times - Militer Gabon resmi menunjuk Jenderal Brice Oligui Nguema sebagai presiden sementara di negara Afrika Tengah pada Kamis (31/8/2023). Nguema yang menggantikan Ali Bongo Ondimba, rencananya akan dilantik sebagai kepala negara pada Senin pekan depan. 

Peristiwa kudeta militer di Gabon turut mengejutkan semua pihak karena dilakukan secara tiba-tiba dan hanya beberapa saat setelah diumumkannya hasil pilpres. Petinggi militer Gabon menganulir hasil pilpres dan membubarkan semua institusi pemerintahan. 

Baca Juga: Kudeta Gabon, Kemlu: 708 WNI dalam Kondisi Aman

1. Junta militer tetapkan Oligui Nguema sebagai Presiden Gabon

Militer Gabon mengemukakan bahwa Oligui Nguema akan didapuk sebagai pemimpin selama masa transisi militer ke sipil di negaranya. 

"Presiden pada masa transisi akan ditetapkan oleh Pengadilan Konstitusi pada Senin (4/9/2023) di Kantor Kepresidenan Republik," tutur Kolonel Ulrich Manfoumbi Manfoumbi selaku juru bicara Komite Transisi dan Restorasi Institusi (CTRI), dikutip Africa News.

"Jenderal Oligui akan mengambil mandat sebagai pemimpin selama masa transisi di Gabon yang durasinya tidak disebutkan secara spesifik dan kami menginstruksikan semua sekretariat jenderal, kabinet kementerian kembali bekerja dan melanjutkan operasional pelayanan publik," tambahnya. 

Manfoumbi Manfoumbi menjelaskan bahwa Oligui akan memastkan semua bantuan dan biaya dari rekanan maupun kreditor negara. Dia juga menyebut Oligui akan menjamin semua komitmen negara internal maupun eksternal. 

Baca Juga: Militer Gabon Ambil Alih Kekuasaan Usai Dugaan Kecurangan Pilpres

2. Presiden Ali Bongo ditahan dan meminta tolong lewat video

Pada hari yang sama, mantan Presiden Gabon, Ali Bongo Ondimba menyerukan kepada seluruh dunia untuk bersuara. Ia mengaku menjadi tahanan rumah menyusul kudeta militer di negaranya usai pilpres. 

"Saya Ali Bongo Ondimba, Presiden Gabon dan saya mengirimkan pesan kepada semua teman yang kami miliki di seluruh dunia untuk terus bersuara dan bersuara untuk seluruh rakyat. Mereka menahan saya. Anak saya di suatu tempat, istri saya juga di tempat lain dan saya berada di rumah," terang Bongo. 

"Sekarang, saya berada di dalam rumah dan tidak terjadi apa-apa. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Maka, saya memanggil kalian untuk bersuara. Saya berterima kasih kepada Anda semua," sambungnya. 

Ali Bongo telah berkuasa di Gabon selama 14 tahun. Sedangkan keluarganya sudah menduduki kursi pemerintahan selama lebih dari 55 tahun. 

3. Oposisi Gabon minta junta militer serahkan kekuasaan kepada rakyat

Gabon Tunjuk Brice Oligui Nguema Jadi Presiden TransisiCalon Presiden Gabon, Albert Ondo Ossa. (twitter.com/mikejocktane)

Pada Jumat (1/9/2023), kelompok oposisi Gabon, Alternance 2023 mendesak komunitas internasional untuk mendorong junta militer menyerahkan kekuasaan di negara Afrika Tengah itu kepada rakyat sipil. 

"Kami senang bahwa Ali Bongo lengser dari kekuasaannya, tapi kami berharap bahwa komunitas internasional berdiri bersama mendukung Republik dan aturan demokrasi di Gabon dengan meminta militer menyerahkan kekuasaannya kepada rakyat sipil," tutur Alexandra Pangha selaku juru bicara Alternance 2023. 

Dilansir Reuters, Alternance 2023 juga menginginkan penghitungan hasil pilpres yang sebenarnya dilanjutkan dan diumumkan. Mereka yakin bahwa calon presiden oposisi Albert Ondo Ossa memenangkan pilpres tahun ini. 

Pangha menambahkan bahwa oposisi berharap untuk mendapatkan undangan dari junta militer untuk mendiskusikan rencana transisi. Sayangnya, mereka belum mendapat undangan apapun sampai saat ini. 

Baca Juga: Kunjungi Gabon, Macron: Prancis Gak Akan Campur Tangan Lagi di Afrika

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya