TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Serbia di Kosovo Demo Tolak Larangan Mata Uang Dinar

Minta pengembalian peredaran mata uang dinar

ilustrasi bendera Serbia (unsplash.com/@thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Mitrovica, Kosovo Utara, pada Senin (12/2/2024), menggelar demonstrasi akbar untuk menolak larangan mata uang dinar Serbia. Warga di wilayah dominan etnis Serbia itu meminta agar pemerintah Kosovo bersedia mengembalikan sirkulasi dinar. 

Penerapan euro sebagai mata uang tunggal yang ditetapkan Bank Sentral Kosovo menimbulkan tensi baru antara Serbia dan Kosovo. Bahkan, mobil pengantar uang tunai dinar dari Serbia menuju ke Leposavic sudah diblokir masuk di pintu perbatasan Kosovo. 

1. Warga sebut Kurti berniat menghalanginya mendapat pensiun

Demonstrasi akbar di Mitrovica ini dihadiri oleh komunitas etnis Serbia di seluruh Kosovo. Perwakilan dari Partai Serbian List juga ikut dalam demonstrasi untuk menolak larangan dinar di wilayahnya. 

Dilaporkan RFE/RL, warga membawa bendera Serbia dan menyuarakan slogan penolakan terhadap pemerintah Kosovo. Demonstran juga membentangkan sejumlah spanduk kecaman atas keputusan ini. 

"Keputusan melarang dinar, bertujuan menghalangi hak kami mendapatkan uang pensiun dan berarti mereka mengambil roti untuk makan kami. Hidup kami terganggu akibat kebijakan ini," terang Kepala Asosiasi Pensiunan Serbia Dusanka Djorovic. 

"Itu adalah sebuah kebohongan bahwa warga Serbia dapat membuka rekening bank di Kosovo karena yang sebenarnya, mereka tidak menerima transfer dana pensiun dari pemerintah Serbia," sambungnya. 

Baca Juga: Kosovo Klaim Mata Uang Dinar Serbia boleh Beredar di Negaranya

2. Kurti tetap tidak mau kembalikan peredaran dinar

Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, mengatakan bahwa kebijakan Bank Sentral Kosovo (CBK) soal penetapan euro sebagai mata uang tunggal tidak dapat diubah atau dikembalikan.

"Perdana Menteri berpegang teguh pada regulasi baru untuk menetapkan euro sebagai mata uang tunggal di Kosovo. Meskipun mendapat kritik dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) lantaran mengganggu bantuan kepada etnis Serbia menggunakan mata uang dinar," terangnya, dikutip N1.

"Tidak ada lagi sirkulasi dinar yang datang dari Belgrade ke Kosovo untuk menghancurkan pluralisme politik dan membiayai organisasi teroris yang telah membunuh sejumlah aparat kepolisian negara," tambahnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya