TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, Irlandia Tarik Lebih Dari 50 produk Sanitasi di Berbagai Sekolah!

Tidak semua produk sanitasi layak pakai

ilustrasi saat menggunakan hand sanitizer. Sumber: Pexels.com/cottonbro

Dublin, IDN Times - Sebanyak lebih dari 50 produk sanitasi telah ditarik dari peredarannya di berbagai sekolah-sekolah di Irlandia, menyusul pengumuman dari pemerintah yang menyebutkan bahwa produk-produk itu tidak sepenuhnya aman untuk digunakan. 

Kategori produk yang ditarik diantaranya terdiri dari jenis tisu basah, sabun, pembersih tangan, dan isi ulang pembersih tangan, serta deterjen.

Langkah itu jelas cukup mengejutkan mengingat sekolah di Irlandia akan kembali beroperasi pada Senin depan. Para guru pun mendesak pemerintah untuk memastikan bahwa produk pengganti dengan standar tinggi yang memenuhi syarat dapat segera dipasok ke sekolah sebagai kebutuhan mendesak sehingga tidak ada penundaan lagi dalam pembukaannya, melansir dari independent.ie.

1. Bermula dari produk hand sanitizer merk Virapro

Penarikan produk-produk sanitasi tersebut bermula dari kekhawatiran serupa yang ditujukan kepada merk hand sanitizer (pembersih tangan) yang dipasok oleh perusahaan ViraPro. 

Minggu lalu, produk tangan dari merk itu menjadi subyek tinjauan oleh Departemen Pertanian, Pangan dan Kelautan Irlandia karena ditemukannya kandungan metanol (jenis alkohol yang bukan untuk dikonsumsi) didalamnya, ketimbang etanol yang biasanya digunakan dalam pembuatan disinfektan. Bila menggunakan produk itu secara terus menerus dalam jangka waktu lama, pemerintah mengkhawatirkan akan timbulnya masalah kulit, iritasi mata, pernafasan dan sakit kepala, lapor BBC.

"Hasil tinjauan ini sekarang mengonfirmasi bahwa sekolah harus menghentikan penggunaan produk tertentu dan membeli persediaan alternatif,” kutip surat dari pemerintah yang dikirimkan ke sekolah-sekolah. 

Baca Juga: Demi Perangi Virus Corona, PM Irlandia Kembali Praktik Jadi Dokter

2. Irlandia Utara belum dapatkan pengumuman

Ilustrasi saat mencuci tangan. Sumber: Pexels.com/Ketut Subiyanto

Sejak awal pandemi, ketika terjadi kekurangan pembersih tangan di seluruh dunia, merk Virapro telah membantu menyediakan stok dengan mengirimkan pesanannya kepada  eksekutif layanan kesehatan di Republik Irlandia dan juga pelayanan kesehatan di Irlandia Utara.

Merk pembersih tangan Virapro kini telah dihapus dari daftar peredaran Irlandia dan masyarakat pun dihimbau untuk dapat segera menghentikan penggunaannya. Tetapi, himbauan itu rupanya masih belum sampai kepada bagian dari Badan Perawatan Kesehatan dan Sosial di Irlandia Utara. Pengecekan pun kini tengah dilakukan terkait hal tersebut untuk memastikan tidak ada produk 'gagal' yang digunakan oleh para tenaga medis di sana. 

"Pada titik ini Perawatan Kesehatan dan Sosial di Irlandia Utara belum menerima kontak apa pun terkait penarikan kembali dan sedang memulai kontak dengan pemasoknya untuk mengetahui apakah ada produk yang dipasok ke Irlandia Utara telah 'terpengaruh'." kata juru bicara dari Departemen Kesehatan Stormont. 

Para pemasok biosidal diwajibkan secara hukum untuk memastikan bahwa produk mereka aman dan efektif. Tetapi dengan adanya kasus ini, pemerintah pun disadarkan akan fakta bahwa beberapa produk di pasar rupanya banyak yang masih saja belum terdaftar dengan benar. Meski demikian, tidak ada alasan untuk percaya bahwa kegagalan untuk mendaftarkan produk berarti bahwa produk itu mengkhawatirkan.

“Untuk alasan ini, departemen tidak mengharuskan masyarakat untuk membuang semua produk-produk yang sudah mereka miliki”, tulis surat keterangan. Sebaliknya, masyarakat mulai sekarang diminta untuk lebih waspada dalam membeli dengan selalu memastikan adanya label keterangan dan nomor produksi yang jelas.

Baca Juga: Demi Perangi Virus Corona, PM Irlandia Kembali Praktik Jadi Dokter

Verified Writer

Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya