Misteri Kematian Massal Gajah Bostwana, Ada Kaitannya dengan Virus?
Para ilmuwan sebut kejadian ini sebagai “bencana konservasi”
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bostwana, IDN Times – Benua Afrika dikenal luas sebagai habitat bagi berbagai macam jenis satwa di alam liar. Republik Bostwana di Afrika bagian selatan misalnya, bahkan memiliki jumlah populasi gajah terbesar yang ada di dunia, dengan sepertiga gajah Afrika tinggal disana.
Sayangnya dalam beberapa bulan terakhir, sorotan dan kekhawatiran yang cukup serius tertuju kepada negara tersebut setelah kematian gajah berskala besar ditemukan. Kematian sekitar 365 gajah itu pun mengundang tanda tanya internasional karena hingga saat ini penyebab pastinya masih belum ditemukan. Gajah tidak mati tanpa alasan yang jelas, lantas apa sebenarnya yang terjadi terhadap para gajah di Bostwana?
1. Para ahli ungkapkan tingkah laku aneh para gajah Bostwana
Meski kasus gajah Bostwana yang pertama kali tercatat pada bulan Mei dan baru menjadi viral secara global pada awal Juli, namun menurut laporan yang dibuat oleh Elephants Without Borders - kelompok konservasi di Botswana- dugaan pertama dimulainya kematian misterius tersebut diperkirakan terjadi sejak bulan Maret.
Dikutip dari The Guardian, gajah-gajah yang mati awalnya ditemukan di wilayah Okavango Panhandle, dimana pada bulan Mei (25/5) para konservasionis yang terbang di atas wilayah tersebut mencatatkan jumlah mengkhawatirkan kematian yang mencapai 169 gajah. Penerbangan berikutnya kembali dilakukan pada bulan Juni yang mencatatkan peningkatan dua kali lipat dari temuan awal. Para konservasionis juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan jumlah kematian bisa jadi lebih tinggi namun tidak terdata akibat sulitnya penerbangan yang kurang mencakup seluruh wilayah.
Menurut hasil laporan penelitian dari para saksi mata setempat, beberapa gajah disebut memiliki indikasi gangguan neurologis sebelum kematian seperti berjalan berputar-putar. Beberapa dari bangkai yang ada bahkan terlihat seperti terjatuh tepat di wajah terlebih dulu yang menunjukkan bahwa serangan kematian tersebut datang dengan cepat dan tiba-tiba. Yang lain ada juga yang terlihat mati lebih lambat seperti sedang berkeliaran tak menentu. Beberapa gajah yang masih hidup juga menunjukkan indikasi seolah mengalami gangguan serupa. Ada yang berjalan dengan menyeret kaki belakang seolah lumpuh, dan yang lain tampak lesu dan kurus. Baik jantan atau betina, tua maupun muda, semuanya tampak sama-sama terpengaruh.
“Ini adalah kematian massal pada tingkat yang belum pernah terlihat dalam waktu yang sangat, sangat lama. Di luar kekeringan, saya tidak tahu kematian seperti ini, ” kata Dr Niall McCann, direktur konservasi di National Park Rescue yang berbasis di Inggris.
Baca Juga: Misteri Kematian Massal 360 Gajah Afrika, Apa Penyebabnya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.