TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Diduga Akui Pembantaian Armenia adalah Tindakan Genosida

Peristiwa ini sendiri telah terjadi sekitar seabad lalu

Peristiwa genosida di Armenia yang terjadi sekitar seabad yang lalu. (Twitter.com/syriahay)

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, diperkirakan akan mengakui peristiwa pembantaian yang terjadi di Armenia merupakan tindakan genosida. Peristiwa ini sendiri terjadi sekitar seabad yang lalu dan menewaskan sebanyak 1,5 juta warga saat itu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Langkah AS tersebut dapat memperumit hubungan dengan Turki

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/whitehouse)

Dilansir dari The Guardian, Biden diperkirakan secara resmi mengakui pembantaian orang-orang Armenia di era Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I sebagai tindakan genosida. Langkah yang diantisipasi, sesuatu yang telah dijanjikan oleh Biden menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat saat itu, dapat semakin memperumit hubungan yang sudah tegang sebelumnya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pejabat administrasi Amerika Serikat belum memberitahu pihak Turki hingga Rabu, 21 April 2021, waktu setempat dan Biden masih bisa berubah pikiran sebelum mengakui secara resmi.

Anggota parlemen dan aktivis Armenia-Amerika telah melobi BIden untuk membuat pengumuman pada atau sebelum Hari Peringatan Genosida Armenia, yang akan ditandai pada hari Sabtu, 24 April 2021, ini. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa Biden akan memasukkan pengakuan genosida dalam proklamasi hari peringatan tahunan yang biasa dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat. Para pendahulu BIden telah menghindari penggunaan kata "genosida" dalam sebuah peringatan momen paling kelam dalam sejarah. 

Baca Juga: Kondisi Belum Stabil, Armenia Siap Gelar Latihan Militer

2. Pihak Turki sendiri masih ada yang pro dan kontra mengenai tragedi bersejarah ini

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. (Instagram.com/mevlutcavusoglu)

Sementara di sisi lain, Turki setuju bahwa pertempuran era Perang Dunia I antara Utsmaniyah Muslim dan Kristen Armenia mengakibatkan kematian yang meluas, para pemimpinnya dengan tegas menolak bahwa peristiwa pembunuhan yang terjadi pada tahun 1915 lalu sama dengan tindakan genosida. Namun, para pejabat Turki telah bersiap untuk deklarasi tindakan genosida sejak Biden berkomitmen selama kampanye menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 lalu. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, memperingatkan bahwa itu akan membatalkan hubungan yang sudah tegang antara dua sekutu NATO.

Definisi hukum genosida tidak diterima hingga tahun 1946 lalu serta para pejabat dan ahli mengatakan pernyataan Biden tidak akan membawa hukuman nyata selain mempermalukan Turki dan mencemari sejarahnya dengan perbandingan yang tak terelakkan dengan peristiwa Holocaust. Biden sendiri bermaksud untuk menunjukkan bahwa komitmennya terhadap HAM, pilar kebijakan luar negeri pemerintahannya, bernilai setiap kemunduran.

Baca Juga: Demonstran Serbu Gedung Pemerintah Armenia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya