TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Pemerkosaan Anak: Ribuan Warga New Delhi Gelar Protes

Mereka menuntut keadilan yang menimpa keluarga korban

Sebagian besar warga New Delhi, India menuntut keadilan atas kasus pemerkosaan anak berusia 9 tahun pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat. (Twitter.com/rafatalam11)

New Delhi, IDN Times - Sebanyak ribuan warga India menggelar protes besar-besaran yang disebabkan adanya kasus pemerkosaan seorang anak berusia 9 tahun yang berakhir tewas pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat. Mereka menuntut keadilan yang telah menimpa keluarga korban atas kasus tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Protes besar-besaran tersebut sudah memasuki hari ke-4 

Sebagian besar warga New Delhi, India menuntut keadilan atas kasus pemerkosaan anak berusia 9 tahun pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat. (Twitter.com/rafatalam11)

Dilansir dari The Guardian, penyelidikan yang dipimpin hakim setempat telah diperintahkan atas dugaan kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang anak berusia 9 tahun di New Delhi, ketika kemarahan publik meningkat atas sikap diam pemerintah India terhadap kasus mengerikan tersebut. Ketika protes berlanjut di hari ke-4 di tengah pengawasan baru pada masalah India dengan kekerasan seksual, politisi oposisi, termasuk Rahul Gandhi dari Partai Kongres, yang bertemu dengan keluarga korban itu pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat serta politisi Dalit (atau istilahnya kasta paria) terkemuka, Mayawati, untuk menuntut keadilan.

Politisi lain menuntut tindakan Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah serta belum ada politisi atau menteri partai yang berkuasa yang membuat pernyataan penyesalan atau kekhawatiran. Kepala Pemerintah Provinsi New Delhi yang juga memimpin partai oposisi, Arvind Kejriwal, memerintahkan peninjauan kembali atas kasus tersebut. Dia meminta pemerintah pusat untuk menindak kejahatan serta meningkatkan hukum dan ketertiban di New Delhi.

Menanggapi suasana hati publik, Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak telah meminta laporan polisi dalam waktu 48 jam. Komisi Wanita New Delhi telah memanggil petugas polisi untuk menjelaskan tindakan apa yang akan mereka ambil dan beberapa selebriti Bollywood telah melampiaskan kekesalan mereka di media sosial.

Baca Juga: India Instruksikan Hapus Konten soal COVID-19 Varian India

Rincian mengerikan dari kasus ini telah mengejutkan publik India, memperbaharui kemarahan dan frustrasi atas kekerasan seksual yang tampaknya tak berkesudahan terhadap perempuan. Polisi telah menuduh bahwa anak tersebut, yang diketahui berasal dari keluarga Dalit, dibunuh setelah dia pergi mengambil air dari krematorium dekat rumahnya di daerah Cantonment pada hari Minggu, 1 Agustus 2021 lalu. Keluarga mengatakan bahwa para pelaku telah mengkremasi tubuhnya di luar keinginan mereka.

Sebanyak 4 pria telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan anak tersebut dan mereka menghadapi tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, serta intimidasi kriminal. Orang tua anak itu menuduh bahwa mereka memperkosa dan membunuhnya. Ketika ibu korban melihat tubuh anaknya, diduga keempat pelaku itu mengklaim bahwa dia secara tidak sengaja tersengat listrik di dekat keran air dan memperingatkannya untuk tidak melaporkan kematiannya ke polisi karena otopsi akan menyebabkan dokter mencuri organ tubuhnya.

Pada awalnya, ibu korban terkejut dan kewalahan menyetujui saran mereka untuk segera dikremasi, bahkan mereka mendapatkan kain merah untuk membungkusnya. Sementara itu, tangisan ibu korban terdengar dan sekitar 200 penduduk desa setempat muncul dan mendengarnya mengatakan dia curiga anaknya telah diperkosa. Namun, dokter yang melakukan postmortem pada hari Selasa, 3 Agustus 2021 lalu mengatakan kebakaran membuat mereka tidak dapat menentukan penyebab kematian.

Akibatnya, ratusan orang telah memprotes kasus tersebut sejak peristiwa itu terjadi, memblokir jalan, dan menyerukan pertanggungjawaban atas kematian itu.

2. Berawal dari seorang anak 9 tahun tewas dibunuh setelah pergi mengambil air dari krematorium dekat rumahnya

Ilustrasi garis polisi. (pixabay.com/geralt)

Baca Juga: Terendah di Dunia, Jumlah Perempuan India yang Bekerja hanya 16 Persen

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya