TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel akan Gelar Pemilu Keempat Dua Tahun Terakhir Ini

Hal ini disebabkan karena masalah pada anggaran negara

Ilustrasi Pemilihan Umum. (Pexels.com/element5)

Tel Aviv, IDN Times - Pemerintah Israel akan mengadakan Pemilihan Umum yang keempat kalinya dalam 2 tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena masalah anggaran negara yang belum mendapatkan persetujuan dari pemerintahan saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pada hari Rabu, 23 Desember 2020, tengah malam waktu setempat, parlemen Israel secara otomatis dibubarkan

Ilustrasi gedung parlemen. (Pixabay.com/WikiImages)

Dilansir dari BBC, hari Rabu, 23 Desember 2020, tengah malam waktu setempat, parlemen Israel secara otomatis dibubarkan setelah gagal memenuhi tenggat penyelesaian anggaran negara 2020 yang berakhir pada saat itu juga. Upaya selama 11 jam untuk menghindari ini gagal setelah RUU untuk memberikan lebih banyak waktu ditolak yang bertentangan dengan harapan pemerintah Israel. Perdana Menteri Israel sekaligus pemimpin partai sayap kanan Likud, Benjamin Netanyahu, dengan rival politiknya, Benny Gantz, saling menyalahkan satu sama lain atas krisis tersebut.

Netanyahu sendiri mengakui tidak menginginkan adanya Pemilihan Umum digelar kembali, sayangnya Benny Gantz justru menurutnya telah mengingkari perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Gantz menilai pernyataan yang dilontarkan Netanyahu adalah lebih banyak kebohongan dibandingkan ucapan lisannya. Ia juga menuding Netanyahu ingin menggelar kembali Pemilihan Umum dengan alasan bisa menghindari persidangan korupsi yang menjerat namanya.

Baca Juga: Israel Duga Ada Peretas Iran Bobol Industri Penerbangannya

2. Berbagai kasus yang melibatkan nama Netanyahu selama ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Instagram.com/b.netanyahu)

Netanyahu telah didakwa melakukan kasus penipuan, pelanggaran kepercayaan, serta korupsi berupa suap dalam serangkaian skandal di mana ia dituduh telah menawarkan bantuan kepada tokoh media yang kuat sebagai imbalan atas pemberitaan positif mengenai dirinya dan keluarganya. Masalah hukumnya telah menjadi isu sentral dalam rangkaian Pemilihan Umum belum lama ini. Menurut mantan anggota parlemen Israel, Yohanan Plesner, mengatakan bahwa krisis politik yang sedang berlangsung akan terus berlanjut selama Netanyahu tetap menjabat sebagai Perdana Menteri Israel dan tidak ada pemerintahan yang dibentuk tanpa Netanyahu.

Ia juga menambahkan cukup aman untuk berasumsi bahwa masalah ini tidak akan berakhir hingga Netanyahu diganti atau jika dia menemukan cara melalui undang-undang atau manuver politik untuk menunda semua persidangan atau menangguhkan semuanya. Dalam 3 gelaran pemilu sebelumnya, Netanyahu dianggap tidak dapat mengumpulkan koalisi mayoritas dengan sekutu nasionalis dan religius tradisionalnya. Namun, dia mampu mengendalikan kursi dengan jumlah yang cukup untuk mencegah lawan-lawannya menyusun koalisi alternatif.

Baca Juga: Bahrain Hilangkan Label Khusus Barang Israel asal Tepi Barat

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya