TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Para Peneliti India Tolak Hasil Temuan Isaac Newton & Albert Einstein

Pernyataan tersebut terjadi pada Kongres Sains India ke-106

twitter.com/AroundDIndia

Mumbai, IDN Times - Beberapa peneliti India menyimpulkan bahwa hasil penemuan dari para ilmuwan legendaris, Isaac Newton dan Albert Einstein, menurut mereka salah. Pernyataan tersebut terjadi pada acara Kongres Sains India yang ke-106. Bagaimana awal ceritanya?

1. Mereka menilai temuan tersebut harus dinamai "Narendra Modi Waves"

theguardian.com

Dilansir dari BBC, acara Kongres Sains India yang ke-106 berlangsung pada tanggal 3 hingga 7 Januari 2019 dan diresmikan oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi. Kepala sebuah universitas di India Selatan mengutip teks Hindu kuno sebagai bukti bahwa hasil penelitian sel punca ditemukan di India sekitar ribuan tahun yang lalu. Wakil Rektor Andhra University, G. Nageshwar Rao, mengatakan seorang raja epik dari agam Hindu, Ramayana, memiliki 24 jenis pesawat dan jaringan jalur pendaratan di Sri Lanka modern.

Sementara pernyataan peneliti dari universitas di negara bagian Tamil Nadu Selatan, Kannan Jegathala Krishnan, mengatakan kepada para peserta konferensi bahwa hasil temuan Isaac Newton dan Albert Einstein adalah salah besar dan hasil gelombang gravitasi harus dinamai "Narendra Modi Waves". Ia juga menambahkan bahwa Newton dinilai gagal memahami gaya tolak gravitasi dan teori Einstein dinilai menyesatkan.

2. Asosiasi Kongres Sains India merasa prihatin dengan adanya pernyataan tersebut

theprint.in

Asosiasi Kongres Sains India menyatakan prihatin atas pernyataan yang disampaikan oleh kedua ilmuwan ini. "Kami tidak berlangganan pandangan mereka dan menjauhkan diri dari komentar mereka. Ini sangat disayangkan.

"Ada kekhawatiran serius tentang ucapan semacam itu oleh orang yang bertanggung jawab," ungkap pernyataan dari Sekretaris Jenderal Asosiasi Kongres Ilmiah India, Premendu P. Mathur, seperti yang dikutip dari Standard.co.uk. Para ilmuwan di Kolkata dan 5 kota lainnya diam-diam melakukan unjuk rasa pada hari Senin, 7 Januari 2019, atas pernyataan yang dinilai menggelikan ini.

"Ini sangat berbahaya bagi pertumbuhan temperamen ilmiah karena ide-ide ini sedang disebarkan melalui Kongres Sains yang memberikannya kehormatan," ungkap pernyataan dari pensiunan guru besar di salah satu universitas di India, Prof. Dhruba Mukhopadhyay, seperti yang dikutip dari Reuters

Atas kejadian inilah, pihak penyelenggaran bakal mengumumkan aturan ketat demi terhindarnya sikap menggelikan ini. "Mulai tahun depan kami telah memutuskan bahwa semua orang, bahkan ilmuwan terkemuka, yang ingin berinteraksi dengan siapa pun di Kongres Sains, akan diminta untuk menyerahkan abstrak mereka, tidak menyimpang dari abstrak mereka dan kami akan menempatkan salah satu anggota kami di sana sebagai moderator," ungkap pernyataan tegas Premendu P. Mathur yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Menunjukkan Lubang Ozon Membaik! Ini Kata Para Ahli

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya