TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB Kutuk Peristiwa Serangan Udara ke Pusat Tahanan di Yaman

70 orang lebih tewas dalam serangan ke fasilitas Houthi itu

Peristiwa serangan udara yang menimpa pusat penahanan Yaman menewaskan lebih dari 70 orang pada Jumat, 21 Januari 2022, waktu setempat. (Twitter.com/rabiasyed97)

New York, IDN Times - Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras terhadap aksi serangan udara yang menimpa pusat penahanan Yaman yang terjadi pada Jumat (21/1/2022) waktu setempat. Sebanyak lebih dari 70 orang dilaporkan tewas pada peristiwa itu.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pernyataannya mengatakan bahwa
eskalasi perlu dihentikan. Ia juga mengingatkan semua pihak bahwa serangan yang ditujukan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional.

"Sekretaris Jenderal menyerukan penyelidikan yang cepat, efektif, dan transparan atas
insiden ini untuk memastikan akuntabilitas," ungkap pernyataan dari juru bicara
Antonio Guterres, Stephane Dujarric, yang dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Konflik Yaman, PBB Butuh Dana Bantu 16 Juta Korban Perang

Baca Juga: Koalisi Pimpinan Arab Saudi Serang Bandara di Sanaa, Yaman

1. Serangan ke fasilitas kelompok Houthi tewaskan sedikitnya 70 orang

Dilansir dari BBC, sebuah fasilitas milik kubu gerakan pemberontak Houthi di Saada, barat laut Yaman, mengalami serangan udara pada Jumat waktu setempat. Jumlah pasti korban tewas masih belum jelas.

Namun, pihak Medecins Sans Frontires (MSF) mengatakan setidaknya 70 orang dilaporkan tewas, meskipun jumlahnya diperkirakan akan meningkat. MSF mengatakan satu rumah sakit telah menerima lebih dari 200 korban.

"Masih banyak mayat di lokasi serangan udara, banyak orang hilang. Tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak orang yang terbunuh dan tampaknya itu adalah tindakan kekerasan yang mengerikan," ungkap pernyataan dari Kepala MSF, Ahmed Mahat, yang dilansir dari BBC.

Beberapa jam setelah serangan udara, petugas penyelamat masih menarik mayat keluar dari puing-puing serta harapan untuk menemukan korban yang selamat memudar. Sebuah televisi yang dikelola kelompok Houthi menunjukkan gambar-gambar dari tempat
orang-orang membersihkan puing-puing dengan tangan mereka serta orang-orang yang
terluka di sebuah rumah sakit setempat.

2. AS minta kurangi eskalasi dan siap membantu

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan meningkatnya konflik di Yaman adalah keprihatinan besar bagi AS. Dia pun meminta semua pihak untuk mengurangi eskalasi.

Pihak Departemen Luar Negeri AS mengatakan dia sebelumnya berbicara dengan Menteri
Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, untuk menegaskan kembali komitmen
AS untuk membantu sekutu Teluk dalam meningkatkan pertahanan mereka. AS juga menekankan pentingnya mengurangi kerugian sipil.

 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya