Perang Saudara Kolombia: Eks Pimpinan Pemberontak Minta Maaf
Mereka menyatakan penyesalannya di hadapan para korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogota, IDN Times - Dua eks pimpinan kelompok pemberontak di Kolombia pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat meminta maaf kepada para korban atas terjadinya perang saudara di Kolombia yang terjadi beberapa dekade lalu. Mereka menyatakan rasa penyelesannya di hadapan para korban. Bagaimana awal ceritanya?
1. Menurut analis setempat, tidak ada orang baik atau orang jahat dalam sejarah Kolombia
Dilansir dari Aljazeera.com, dua mantan pemimpin kelompok pemberontak dan paramiliter Kolombia yang paling menonjol meminta maaf kepada para korban pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat sebagai bagian dari komisi yang dirancang untuk mengungkap kebenaran rumit di balik perang saudara selama beberapa dekade di Kolombia. Sementara kesaksian dianggap sebagai langkah penting ketika Kolombia berjuang untuk bergulat dengan pertumpahan darah di masa lalu, mereka juga meninggalkan banyak dari lebih 9 juta korban konflik dengan rasa asam di mulut mereka. Menurut Direktur Analis Risiko Kolombia, Sergio Guzman, mengatakan ini adalah proses yang terus-menerus bergulat dengan sejarahnya serta menurutnya tidak ada
orang baik atau orang jahat dalam sejarah Kolombia.
Rodrigo Londono, yang lebih dikenal dengan nom de guerre Timochenko, memimpin Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), sebuah kelompok pemberontak kiri yang mengobarkan perang dengan pemerintah Kolombia selama lebih dari 50 tahun. Komandan tertinggi Pasukan Bela Diri Bersatu Kolombia (AUC) sayap kanan, Salvatore Mancuso, telah memberikan kesaksian di hari yang sama. Kelompok tersebut dibentuk untuk melawan kelompok pemberontak kiri seperti FARC.
Meskipun bertindak sebagai musuh dalam konflik Kolombia, kedua kelompok melakukan beberapa tindakan perang yang paling kejam, termasuk penculikan, kekerasan seksual, perekrutan anak, dan pembantaian warga sipil. Kedua pemimpin itu menyatakan penyesalannya kepada para korban saat bersaksi di depan Komisi Kebenaran Kolombia. Mancuso berbicara dari fasilitas Kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Amerika Serikat, di mana dia memerangi deportasi ke Kolombia.
Baca Juga: Kolombia: Mantan Petinggi AUC dan FARC Minta Maaf
Baca Juga: Kolombia Minta AS Masukkan Venezuela ke Pendukung Terorisme
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.